Pantang Menyerah, China Lobi Eropa agar Bisa Jual Mobil Listrik

Rabu, 18 September 2024 - 13:39 WIB
Mobil-mobil asal China kini dipersulit masuk ke pasar Eropa. Foto/AP
JAKARTA - Produsen otomotif asal China kini dipersulit masuk ke pasar Eropa akibat persaingan yang dianggap tidak seimbang. Sebab, mobil listrik asal China dijual dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang kendaraan ramah lingkungan asal Eropa dengan teknologi serupa.

Seperti diketahui, persaingan antara produsen mobil listrik asal China dan Eropa semakin memanas. Kedua pihak sedang berjuang keras untuk mendapatkan pangsa pasar di Eropa yang sangat seksi dengan jumlah konsumen cukup besar.

Salah satu poin krusial dalam persaingan ini adalah rencana Uni Eropa memberlakukan tarif tambahan bagi mobil listrik impor dari China. Hal ini untuk mempersulit mobil listrik China masuk ke Eropa, termasuk Tesla yang memiliki pabrik di Tiongkok.



Melansir SCMP, Pemerintah China yang diwakili oleh Menteri Perdagangan Wang Wentau, sedang melobi berbagai negara anggota Uni Eropa. Harapannya, mereka bisa ikut menentang kebijakan tersebut agar lebih mudah dalam memasarkan mobil listrik di Benua Biru.



Menteri Perdagangan China sudah berkunjung ke Italia dan Jerman sebagai bagian dari upaya diplomatik. Hal ini dilakukan untuk membujuk negara-negara Eropa agar mengubah keputusan mereka dalam penetapan tarif masuk atau impor.

Jerman sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Eropa dan mitra dagang utama China, menjadi fokus utama dalam upaya ini. Industri otomotif Jerman yang memiliki investasi besar di China sangat khawatir dengan potensi dampak negatif dari tarif tersebut.

Pemerintah Jerman mengaku khawatir akan ada tindakan balasan dari pemerintah China yang dapat merugikan perusahaan-perusahaan otomotif mereka yang beroperasi di negara tersebut.



Sebagai informasi, Uni Eropa berargumen bahwa tarif tambahan ini diperlukan untuk melindungi industri mobil listrik dalam negeri. Mereka merasa ada persaingan tidak sehat akibat subsidi yang diberikan pemerintah China kepada produsen mobil listriknya.

Investigasi yang dilakukan oleh Komisi Eropa menemukan adanya subsidi yang tidak diumumkan pada setiap tahap rantai pasokan kendaraan listrik China. Pertarungan antara China dan Uni Eropa ini memiliki implikasi yang sangat besar bagi masa depan industri mobil listrik global.

Jika tarif tambahan tersebut diberlakukan, harga mobil listrik China di Eropa akan meningkat, sehingga mengurangi daya saing mereka. Di sisi lain, produsen mobil listrik Eropa akan mendapatkan keuntungan karena persaingan menjadi lebih ketat.
(msf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More