Teknologi Self-Driving China Jadikan Tesla sebagai Tolak Ukur
Jum'at, 04 Oktober 2024 - 07:52 WIB
BEIJING - Grup internet China Baidu telah mengoperasikan sekitar 400 taksi tanpa pengemudi di kota Wuhan yang mencakup wilayah sekitar 50 persen lebih besar dari Tokyo.
Dengan subsidi pemerintah, tarifnya sekitar 1,5 yuan hingga 2 yuan per kilometer, kurang dari setengah harga taksi dengan sopir.
Layanan tersebut merupakan tanda dukungan kuat negara China terhadap inovasi di industri otomotif, di mana perusahaan China tersebut kini menyaingi Tesla dalam kendaraan listrik.
Bisnis self-driving Baidu "telah mencapai tonggak penting," kata CEO Robin Li seperti dilansir dari Asia Niikei.
Perusahaan ini bergerak untuk menempatkan 1.000 kendaraan di jalan dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Rencananya adalah memperluas layanan ke 100 kota pada tahun 2030.
“Saya sering menggunakannya karena hemat biaya,” kata seorang pria asal Wuhan.
Namun pengemudi taksi dan ride-hailing di kota tersebut memprotes peluncuran tersebut.
“Taksi yang bisa mengemudi sendiri mengambil alih pekerjaan kami,” kata seorang pengemudi.
Dengan subsidi pemerintah, tarifnya sekitar 1,5 yuan hingga 2 yuan per kilometer, kurang dari setengah harga taksi dengan sopir.
Layanan tersebut merupakan tanda dukungan kuat negara China terhadap inovasi di industri otomotif, di mana perusahaan China tersebut kini menyaingi Tesla dalam kendaraan listrik.
Bisnis self-driving Baidu "telah mencapai tonggak penting," kata CEO Robin Li seperti dilansir dari Asia Niikei.
Perusahaan ini bergerak untuk menempatkan 1.000 kendaraan di jalan dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Rencananya adalah memperluas layanan ke 100 kota pada tahun 2030.
“Saya sering menggunakannya karena hemat biaya,” kata seorang pria asal Wuhan.
Namun pengemudi taksi dan ride-hailing di kota tersebut memprotes peluncuran tersebut.
“Taksi yang bisa mengemudi sendiri mengambil alih pekerjaan kami,” kata seorang pengemudi.
tulis komentar anda