Banyak Mobil Listrik Terbakar, Baterai Lithium yang Tahan Api Diciptakan
Senin, 10 Februari 2025 - 22:24 WIB
Mobil listrik terbakar. FOTO/ DAILY
SEOUL - Serangkaian kebakaran mobil listrik belakangan ini disebabkan oleh baterai yang terlalu panas atau overheat. Namun ada kabar baik, ilmuwan Korea Selatan telah mengembangkan baterai lithium yang lebih tahan dengan api.
Dalam kasus yang jarang terjadi, baterai mobil listrik terbakar secara bertahap, kemudian membesar dan sulit dipadamkan. Sel lithium-ion yang terbakar tak terkendali dan tak mampu dipadamkan selama berjam-jam akibat arus daya yang terus mengalir.
Melansir InsideEVs, sebuah tim peneliti di Daegu Gyeongbuk Institute of Science and Technology telah mengembangkan baterai logam lithium yang memiliki masa pakai lebih lama. Bahkan, baterai ini dapat memadamkan api dengan sendirinya berkat elektrolit yang dikembangkan secara khusus.
Para ilmuwan mengembangkan elektrolit polimer padat tiga lapis yang dapat mencegah kebakaran dan memfasilitasi pergerakan cepat ion pembawa muatan di dalam sel. Setelah 1.000 siklus pengisian dan pengosongan, baterai logam lithium mempertahankan hampir 88 persen dari kapasitas aslinya.
"Penelitian ini diantisipasi untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap komersialisasi baterai logam lithium yang menggunakan elektrolit [polimer padat], sekaligus memberikan peningkatan stabilitas dan efisiensi [pada] perangkat penyimpanan energi," ujar peneliti utama studi tersebut, Dr. Kim Jae-hyun, dalam sebuah siaran pers.
Aplikasi baterai semacam itu bisa sangat luas, sesuai dengan penelitian. Jika teknologi ini dikomersialkan, maka dapat digunakan dalam segala hal, mulai dari ponsel pintar, perangkat yang dapat dikenakan, mobil listrik, hingga sistem penyimpanan energi berskala besar.
Raksasa baterai Korea, LG Energy Solution, juga telah mengembangkan baterai EV yang dapat menekan menjalarnya suhu panas. Kemasan baterai yang berfungsi sebagai sekering dapat mencegah panas berlebih.
Mekanisme pencegahan kebakaran ini masih dalam tahap awal penelitian dan pengembangan. Sehingga, belum ada solusi pasti untuk mencegah kebakaran mobil listrik.
Dalam kasus yang jarang terjadi, baterai mobil listrik terbakar secara bertahap, kemudian membesar dan sulit dipadamkan. Sel lithium-ion yang terbakar tak terkendali dan tak mampu dipadamkan selama berjam-jam akibat arus daya yang terus mengalir.
Melansir InsideEVs, sebuah tim peneliti di Daegu Gyeongbuk Institute of Science and Technology telah mengembangkan baterai logam lithium yang memiliki masa pakai lebih lama. Bahkan, baterai ini dapat memadamkan api dengan sendirinya berkat elektrolit yang dikembangkan secara khusus.
Para ilmuwan mengembangkan elektrolit polimer padat tiga lapis yang dapat mencegah kebakaran dan memfasilitasi pergerakan cepat ion pembawa muatan di dalam sel. Setelah 1.000 siklus pengisian dan pengosongan, baterai logam lithium mempertahankan hampir 88 persen dari kapasitas aslinya.
"Penelitian ini diantisipasi untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap komersialisasi baterai logam lithium yang menggunakan elektrolit [polimer padat], sekaligus memberikan peningkatan stabilitas dan efisiensi [pada] perangkat penyimpanan energi," ujar peneliti utama studi tersebut, Dr. Kim Jae-hyun, dalam sebuah siaran pers.
Aplikasi baterai semacam itu bisa sangat luas, sesuai dengan penelitian. Jika teknologi ini dikomersialkan, maka dapat digunakan dalam segala hal, mulai dari ponsel pintar, perangkat yang dapat dikenakan, mobil listrik, hingga sistem penyimpanan energi berskala besar.
Raksasa baterai Korea, LG Energy Solution, juga telah mengembangkan baterai EV yang dapat menekan menjalarnya suhu panas. Kemasan baterai yang berfungsi sebagai sekering dapat mencegah panas berlebih.
Mekanisme pencegahan kebakaran ini masih dalam tahap awal penelitian dan pengembangan. Sehingga, belum ada solusi pasti untuk mencegah kebakaran mobil listrik.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda