Le Minerale dukung Lions Club Wujudkan Bumi Bersih di World Cleanup Day
Sabtu, 19 September 2020 - 18:35 WIB
JAKARTA - Lions Club kembali menggelar aksi bersih-bersih di lima wilayah di DKI Jakarta, pada hari Sabtu 19 September 2020. Aksi bersih-bersih ini merupakan bagian dari aksi bersih-bersih terbesar di dunia (World Cleanup Day).
World Cleanup Day adalah sebuah gerakan sosial yang bertujuan mengajak setiap orang untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih melalui kegiatan bersih-bersih yang diadakan serentak di seluruh dunia.
Aksi bersih-bersih tahun ini merupakan aksi bersih-bersih yang ke 4 (empat) kalinya yang dilakukan oleh Lions Club sejak tahun 2017.
“Tema dari Aksi Bersih-Bersih tahun ini adalah Kita Pilah, yaitu masyarakat melakukan pemilahan sampah di rumah kemudian kita kumpulkan dan kita bawa ke Bank Sampah untuk ditimbang. Hasil dari penimbangan ini akan dikembalikan ke masyarakat baik berupa dana atau berupa barang seperti tempat sampah atau bentuk lainnya” ujar Liana Trisnawati, Ketua Komite Lingkungan Lions Clubs.
Ditambahkan Liana, Konsep Kita Pilah menjadi tema tahun ini mengingat situasi dan kondisi masih dalam pandemi COVID 19, sehingga kegiatan aksi bersih bersih ini dilakukan dari rumah masing-masing, berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilakukan terpusat di beberapa lokasi yang telah ditentukan.
Kegiatan Aksi bersih-bersih tahun ini juga terselenggara dengan baik karena adanya kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak lintas sektoral, seperti Perusahaan Air Minum Le Minerale , Chandra Asri, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan Asosiasi Bank Sampah Seluruh Indonesia (ASOBSI).
“Kami sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan World Cleanup Day. Dukungan ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam menjaga dan merawat lingkungan. Kegiatan ini sejalan dengan visi kami untuk mengedukasi pentingnya memilah sampah dari rumah yang merupakan salah satu kunci sukses agar kegiatan daur ulang dengan konsep sirkular ekonomi bisa berjalan dengan baik dan efisien.”, ujar Febri Hutama, perwakilan Le Minerale.
Menurut Ketua Umum ADUPI, Christine Halim, sampah plastik dan sampah kemasan harus dipilah agar mudah dalam proses pemanfataanya dan tidak semua sampah plastik bisa didaur ulang.
“Kegiatan ini sangat baik karena bisa memberi pemahaman terhadap masyarakat bahwa plastik harus dipisahkan dan dianggap sebagai bahan baku/komoditas karena bisa didaur ulang. Contohnya, PET yang banyak digunakan sebagai bahan baku produk plastik seperti kemasan botol dan galon air minum merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan bisa di daur ulang menjadi bahan yang bernilai tinggi seperti: biotekstil, pakaian, bahkan bisa dikembalikan menjadi botol kembali.”, ujar Christine.
Sekitar 100.000 kepala keluarga yang tersebar di 6 (enam) wilayah DKI Jakarta akan terlibat dalam aksi ini, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
Untuk itu melalui kegiatan aksi bersih-bersih ini diharapkan masyarakat Indonesia makin sadar akan pentingnya memilah sampah dan tidak membuang sampah sembarangan. Dengan memilah sampah dengan tepat antara sampah plastik dan sampah kemasan akan memudahkan pihak pengelola bank sampah maupun pendaur ulang dalam memanfatkannya.
World Cleanup Day adalah sebuah gerakan sosial yang bertujuan mengajak setiap orang untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih melalui kegiatan bersih-bersih yang diadakan serentak di seluruh dunia.
Aksi bersih-bersih tahun ini merupakan aksi bersih-bersih yang ke 4 (empat) kalinya yang dilakukan oleh Lions Club sejak tahun 2017.
“Tema dari Aksi Bersih-Bersih tahun ini adalah Kita Pilah, yaitu masyarakat melakukan pemilahan sampah di rumah kemudian kita kumpulkan dan kita bawa ke Bank Sampah untuk ditimbang. Hasil dari penimbangan ini akan dikembalikan ke masyarakat baik berupa dana atau berupa barang seperti tempat sampah atau bentuk lainnya” ujar Liana Trisnawati, Ketua Komite Lingkungan Lions Clubs.
Ditambahkan Liana, Konsep Kita Pilah menjadi tema tahun ini mengingat situasi dan kondisi masih dalam pandemi COVID 19, sehingga kegiatan aksi bersih bersih ini dilakukan dari rumah masing-masing, berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilakukan terpusat di beberapa lokasi yang telah ditentukan.
Kegiatan Aksi bersih-bersih tahun ini juga terselenggara dengan baik karena adanya kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak lintas sektoral, seperti Perusahaan Air Minum Le Minerale , Chandra Asri, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan Asosiasi Bank Sampah Seluruh Indonesia (ASOBSI).
“Kami sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan World Cleanup Day. Dukungan ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam menjaga dan merawat lingkungan. Kegiatan ini sejalan dengan visi kami untuk mengedukasi pentingnya memilah sampah dari rumah yang merupakan salah satu kunci sukses agar kegiatan daur ulang dengan konsep sirkular ekonomi bisa berjalan dengan baik dan efisien.”, ujar Febri Hutama, perwakilan Le Minerale.
Menurut Ketua Umum ADUPI, Christine Halim, sampah plastik dan sampah kemasan harus dipilah agar mudah dalam proses pemanfataanya dan tidak semua sampah plastik bisa didaur ulang.
“Kegiatan ini sangat baik karena bisa memberi pemahaman terhadap masyarakat bahwa plastik harus dipisahkan dan dianggap sebagai bahan baku/komoditas karena bisa didaur ulang. Contohnya, PET yang banyak digunakan sebagai bahan baku produk plastik seperti kemasan botol dan galon air minum merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan bisa di daur ulang menjadi bahan yang bernilai tinggi seperti: biotekstil, pakaian, bahkan bisa dikembalikan menjadi botol kembali.”, ujar Christine.
Sekitar 100.000 kepala keluarga yang tersebar di 6 (enam) wilayah DKI Jakarta akan terlibat dalam aksi ini, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
Untuk itu melalui kegiatan aksi bersih-bersih ini diharapkan masyarakat Indonesia makin sadar akan pentingnya memilah sampah dan tidak membuang sampah sembarangan. Dengan memilah sampah dengan tepat antara sampah plastik dan sampah kemasan akan memudahkan pihak pengelola bank sampah maupun pendaur ulang dalam memanfatkannya.
(wbs)
tulis komentar anda