Berbau Bus dan Kereta Api Jadi 'Tempat Paling Ambyar' Didi Kempot
Selasa, 05 Mei 2020 - 13:38 WIB
SOLO - Kabar meninggalnya Didi Kempot mengejutkan masyarakat Indonesia, pasalnya penyanyi berjuluk The Godfather of Broken Heart tak mengeluhkan rasa sakit dan nampak sehat. Penyanyi yang dekat dengan stasiun kereta api dan bus, menjadikan dua tempat ini sendiri menjadi zona paling galau bagi Didi Kempot.
Lagu Terminal Tirtonadi milik Didi Kempot bisa dibilang salah satu lagu campursari yang cukup kondang. Lagu tersebut berlatar belakang Terminal Bus Tirtonadi di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Hampir mirip dengan lagu lainnya, lagu Terminal Tirtonadi mengisahkan tentang perpisahan sepasang kekasih. Terminal Tirtonadi menjadi tempat berpisahnya pasangan kekasih.
Tak hanya Terminal Tirtonadi, Stasiun Balapan juga menjadi tempat terfavorit karena mampu menjadikan lagu yang booming di awal karier sang maestro.
Didi menceritakan makna di balik lagu tersebut. Lagu itu, jelasnya, bercerita tentang sebuah kesetiaan yang diingkari. Pada suatu waktu ada seseorang yang pamit baik-baik kepada kekasihnya untuk menuju ke sebuah kota. Sang kekasih lantas mengantarkan ke stasiun sambil menangis melepas keberangkatannya.
Didi dikenal sebagai salah satu musikus tanah air yang sangat produktif. Sekira 700 lagu pernah ditulisnya, yang sebagian besar mengisahkan perasaan sakit hati dan menggunakan lirik bahasa Jawa.
Menurut Didi, bahasa Jawa dipilih sebagai lirik lantaran ingin melestarikan budaya di sekitarnya. Melalui hal itu pula, ia juga berharap pada musisi di daerah lainnya agar selalu merawat budaya atau lagu tradisional setempat.
Lagu Terminal Tirtonadi milik Didi Kempot bisa dibilang salah satu lagu campursari yang cukup kondang. Lagu tersebut berlatar belakang Terminal Bus Tirtonadi di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Hampir mirip dengan lagu lainnya, lagu Terminal Tirtonadi mengisahkan tentang perpisahan sepasang kekasih. Terminal Tirtonadi menjadi tempat berpisahnya pasangan kekasih.
Tak hanya Terminal Tirtonadi, Stasiun Balapan juga menjadi tempat terfavorit karena mampu menjadikan lagu yang booming di awal karier sang maestro.
Didi menceritakan makna di balik lagu tersebut. Lagu itu, jelasnya, bercerita tentang sebuah kesetiaan yang diingkari. Pada suatu waktu ada seseorang yang pamit baik-baik kepada kekasihnya untuk menuju ke sebuah kota. Sang kekasih lantas mengantarkan ke stasiun sambil menangis melepas keberangkatannya.
Didi dikenal sebagai salah satu musikus tanah air yang sangat produktif. Sekira 700 lagu pernah ditulisnya, yang sebagian besar mengisahkan perasaan sakit hati dan menggunakan lirik bahasa Jawa.
Menurut Didi, bahasa Jawa dipilih sebagai lirik lantaran ingin melestarikan budaya di sekitarnya. Melalui hal itu pula, ia juga berharap pada musisi di daerah lainnya agar selalu merawat budaya atau lagu tradisional setempat.
(wbs)
tulis komentar anda