Apple Car, Sebuah Penantian untuk Komputer Berjalan
Minggu, 27 Desember 2020 - 16:30 WIB
Saat ini Tesla memang tengah asyik-asyiknya berada di puncak karena dinilai sebagai perusahaan yang paling bernilai di kategori otomotif. Hanya saja secara riil penjualan Tesla tidak semasif nilai perusahaan mereka. "Proyek mobil Apple ini hanyalah sebuah upaya riset, bukan sebuah kegiatan membuat produk yang aktual," ucapnya.
Kini Apple kembali mencuatkan lagi diskursus untuk membuat mobil. Kali ini dengan klaim teknologi otonom yang lebih canggih, elektrifikasi yang lebih praktis dan baterai yang lebih murah. Bisa saja hal itu terjadi. Hanya saja Apple tentu akan tidak bisa mengenyampingkan fakta bahwa mereka punya bisnis inti yang membuat mereka berada di puncak ketenaran.
Mereka tidak akan sangat mudah menggelontorkan uang ribuan triliun rupiah seperti halnya Volkswagen dan General Motors untuk elektrifikasi mobil dan tekknologi otonom. Ada banyak "cuan" yang harus dikorbankan hanya untuk memuaskan ego agar bisa menang di industri otomotif.
Kemungkinan Apple memang tidak akan membuat sebuah mobil. Alih-alih mereka justru menyiapkan sebuah sistem informasi teknologi yang nantinya justru akan sangat diperlukan dalam sebuah mobil. Ke depannya mobil bukanlah sebuah moda transportasi biasa melainkan sebuah komputer berjalan.
Hal ini memang sudah terlihat ketika seluruh mobil baru yang ada saat ini melengkapi mobil mereka dengan sistem informatika yang canggih. Mobil bisa mendapatkan penyegaran fitur secara berkala layaknya sebuah ponsel pintar melalui sistem over the air. Hal inilah dimana Apple memiliki potensi kekuatan yang besar.
Ke depannya, fakta bahwa fitur-fitur canggih yang berpusat pada gaya hidup dan telekomunikasi, di luar fitur-fitur berkendara yang ada saat ini, memang sangat dibutuhkan. Berdasarkan data Morgan Stanley, waktu yang dihabiskan pengendara mobil di jalan mencapai 600 milyar jam per tahun. Kemungkinan potensi inilah yang coba dibidik oleh Apple. Sebuah pasar yang belum ada satu pun pemain yang begitu dominan.
Saat ini setiap pabrikan memang berupaya mencoba ke arah sana. Misalnya Mercedes-Benz dengan sistem MBUX, BMW dengan sistem iDrive hinga Tesla dengan Tesla Infotainment. Hanya saja sistem yang mereka kembangkan sifatnya dedicated dan tidak bisa dipindahkan ke mobil-mobil lain.
Bayangkan jika Apple bisa membuat sebuah sistem yang dapat diakses oleh berbagai merek mobil yang ada di dunia. Pasar inilah yang bisa jadi sangat realistis dibidik Apple . Jadi berhenti menunggu mobil Apple dalam bentuk utuh, sebaliknya bersiapah melihat mobil-mobil bak komputer berjalan karena sentuhan Apple.
Kini Apple kembali mencuatkan lagi diskursus untuk membuat mobil. Kali ini dengan klaim teknologi otonom yang lebih canggih, elektrifikasi yang lebih praktis dan baterai yang lebih murah. Bisa saja hal itu terjadi. Hanya saja Apple tentu akan tidak bisa mengenyampingkan fakta bahwa mereka punya bisnis inti yang membuat mereka berada di puncak ketenaran.
Mereka tidak akan sangat mudah menggelontorkan uang ribuan triliun rupiah seperti halnya Volkswagen dan General Motors untuk elektrifikasi mobil dan tekknologi otonom. Ada banyak "cuan" yang harus dikorbankan hanya untuk memuaskan ego agar bisa menang di industri otomotif.
Kemungkinan Apple memang tidak akan membuat sebuah mobil. Alih-alih mereka justru menyiapkan sebuah sistem informasi teknologi yang nantinya justru akan sangat diperlukan dalam sebuah mobil. Ke depannya mobil bukanlah sebuah moda transportasi biasa melainkan sebuah komputer berjalan.
Hal ini memang sudah terlihat ketika seluruh mobil baru yang ada saat ini melengkapi mobil mereka dengan sistem informatika yang canggih. Mobil bisa mendapatkan penyegaran fitur secara berkala layaknya sebuah ponsel pintar melalui sistem over the air. Hal inilah dimana Apple memiliki potensi kekuatan yang besar.
Ke depannya, fakta bahwa fitur-fitur canggih yang berpusat pada gaya hidup dan telekomunikasi, di luar fitur-fitur berkendara yang ada saat ini, memang sangat dibutuhkan. Berdasarkan data Morgan Stanley, waktu yang dihabiskan pengendara mobil di jalan mencapai 600 milyar jam per tahun. Kemungkinan potensi inilah yang coba dibidik oleh Apple. Sebuah pasar yang belum ada satu pun pemain yang begitu dominan.
Saat ini setiap pabrikan memang berupaya mencoba ke arah sana. Misalnya Mercedes-Benz dengan sistem MBUX, BMW dengan sistem iDrive hinga Tesla dengan Tesla Infotainment. Hanya saja sistem yang mereka kembangkan sifatnya dedicated dan tidak bisa dipindahkan ke mobil-mobil lain.
Bayangkan jika Apple bisa membuat sebuah sistem yang dapat diakses oleh berbagai merek mobil yang ada di dunia. Pasar inilah yang bisa jadi sangat realistis dibidik Apple . Jadi berhenti menunggu mobil Apple dalam bentuk utuh, sebaliknya bersiapah melihat mobil-mobil bak komputer berjalan karena sentuhan Apple.
(wsb)
Lihat Juga :
tulis komentar anda