Ekspor Suzuki Tumbuh 12% di Q1 2021, Didominasi XL7 dan Karimun Wagon R
Selasa, 20 April 2021 - 22:36 WIB
JAKARTA - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mencatatkan pergerakan positif dalam kinerja ekspor kuartal 1 (Q1) 2021.
Ekspor SIM tumbuh hingga 12% pada periode Januari Maret 2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini dipimpin oleh XL7 yang berhasil mencatat angka pertumbuhan hingga 136%, dan Karimun Wagon R yang peningkatannya mencapai 277% dibandingkan Januari-Maret 2020. BACA JUGA - PS5 Cetak Sejarah, Jadi Konsol dengan Penjualan Tercepat di AS
"Peningkatan performa ekspor ini tentu kami sambut positif. Selain menandakan bahwa pasar otomotif internasional mulai pulih, pencapaian ini juga menjadi bukti bahwa kualitas produk Suzuki Indonesia telah diakui dan diminati secara global," ujar Production Planning Control Assistant to Dept. Head PT SIM Apriyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (20/4/2021).
Selain ekspor dalam bentuk utuh (CBU/Completely Built Up) XL7 yang berkontribusi hingga 25,3%, performa ekspor Suzuki juga didukung pengapalan Karimun Wagon R secara terurai (CKD/Completely Knock Down) sebesar 29,3% dan CBU All New Ertiga sebesar 14,1%.
Total performa ekspor Suzuki mencapai 17.216 unit pada periode Januari - Maret 2021 dengan negara tujuan ekspor sebanyak 51 negara yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, Oseania, dan Afrika.
Tidak hanya peningkatan pada periode Januari-Maret 2021, Suzuki juga mencatatkan adanya peningkatan pada angka ekspor CBU bulan Maret jika dibandingkan dengan bulan Februari 2021.
Peningkatan dipimpin oleh produk buatan dalam negeri, New Carry Pick Up yang permintaannya meningkat hingga 66%. XL7 pun turut berkontribusi dengan mengapalkan lebih dari 2.000 unit pada bulan Maret lalu, meningkat hampir 20% dibandingkan bulan sebelumnya.
Melihat adanya tren pergerakan ekspor yang positif, Suzuki I ndonesia optimistis industri otomotif akan mulai pulih tahun ini.
"Harapan kami, target yang sudah kami tetapkan untuk angka penjualan ekspor dapat tercapai sehingga Suzuki dapat terus berkontribusi positif terhadap perkembangan industri otomotif dan perekonomian Indonesia,”pungkasnya.
Ekspor SIM tumbuh hingga 12% pada periode Januari Maret 2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini dipimpin oleh XL7 yang berhasil mencatat angka pertumbuhan hingga 136%, dan Karimun Wagon R yang peningkatannya mencapai 277% dibandingkan Januari-Maret 2020. BACA JUGA - PS5 Cetak Sejarah, Jadi Konsol dengan Penjualan Tercepat di AS
"Peningkatan performa ekspor ini tentu kami sambut positif. Selain menandakan bahwa pasar otomotif internasional mulai pulih, pencapaian ini juga menjadi bukti bahwa kualitas produk Suzuki Indonesia telah diakui dan diminati secara global," ujar Production Planning Control Assistant to Dept. Head PT SIM Apriyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (20/4/2021).
Selain ekspor dalam bentuk utuh (CBU/Completely Built Up) XL7 yang berkontribusi hingga 25,3%, performa ekspor Suzuki juga didukung pengapalan Karimun Wagon R secara terurai (CKD/Completely Knock Down) sebesar 29,3% dan CBU All New Ertiga sebesar 14,1%.
Total performa ekspor Suzuki mencapai 17.216 unit pada periode Januari - Maret 2021 dengan negara tujuan ekspor sebanyak 51 negara yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, Oseania, dan Afrika.
Tidak hanya peningkatan pada periode Januari-Maret 2021, Suzuki juga mencatatkan adanya peningkatan pada angka ekspor CBU bulan Maret jika dibandingkan dengan bulan Februari 2021.
Peningkatan dipimpin oleh produk buatan dalam negeri, New Carry Pick Up yang permintaannya meningkat hingga 66%. XL7 pun turut berkontribusi dengan mengapalkan lebih dari 2.000 unit pada bulan Maret lalu, meningkat hampir 20% dibandingkan bulan sebelumnya.
Melihat adanya tren pergerakan ekspor yang positif, Suzuki I ndonesia optimistis industri otomotif akan mulai pulih tahun ini.
"Harapan kami, target yang sudah kami tetapkan untuk angka penjualan ekspor dapat tercapai sehingga Suzuki dapat terus berkontribusi positif terhadap perkembangan industri otomotif dan perekonomian Indonesia,”pungkasnya.
(wbs)
tulis komentar anda