Pabrikan Mobil Dikritik karena Tutup Mata pada Teknologi Pencegah Orang Mabuk Nyetir Mobil

Senin, 07 Juni 2021 - 23:00 WIB
Fatalitas yang disebabkan oleh pengemudi mabuk mulai menunjukkan angka tinggi dan mengkhawatirkan. Foto/IST
JAKARTA - Lembaga non profit di Amerika Serikat, Mothers Against Drunk Driving (MADD) mengkritik pabrikan mobil dunia yang terkesan menutup mata pada teknologi keamanan yang mencegah orang mabuk mengendarai mobil. Menurut mereka sikap itu ironis karena

saat ini teknologi keamanan sudah sangat maju.

Berbagai teknologi keamanan yang mampu mencegah orang mabuk mengendarai mobil juga tengah dikembangkan. Hanya saja banyak pabrikan mobil yang justru tidak tertarik mengaplikasikan fitur keamanan itu. Alih-alih menurut MADD pabrikan mobil justru berlomba-lomba menyediakan teknoligi keamanan yang berhubungan dengan mobil bukan penggunanya.



"Kami benar-benar marah kepada pabrikan yang mengabaikan teknologi potensial yang bisa mencegah orang mabuk mengendarai mobil. Kami tidak bisa berpangkutangan karena kami tidak ingin keluarga lain merasakah kesedihan kami," ujar anggota MADD, Ken Snyder yang kehilangan anak perempuannya karena ditabrak orang mabuk.





Tingkat kecelakaan lalulintas yang berujung kematian akibat ditabrak orang mabuk mengendarai mobil memang sangat mengkhawatirkan di Amerika Serikat. Menurut The Insurance Information Institute pada 2019, sebanyak 10.142 orang meninggal dunia karena kecelakaan yang berhubungan dengan alkohol. Peristiwa itu menyumbangkan 28 persen dari total kecelakaan yang terjadi di Amerika Serikat per tahunnya.

Saat ini menurut MADD ada beberapa teknologi yang bisa digunakan oleh pabrikan otomotif dunia. Misalnya pendeteksi tingkat mabuk yang dibuat oleh Automotive Coalition for Traffic Safety. Alat pendeteksi yang mereka gunakan memungkinkan mobil

bisa menganalisa napas yang dikeluarkan oleh pengemudi.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More