8 Alasan DFSK Super Cab Jadi Pilihan Pengusaha UMKM
Selasa, 22 Juni 2021 - 12:23 WIB
Di Pulau Dewata, DFSK Super Cab digunakan pengusaha untuk mengangkut bawang merah. Foto: Sindonews/danang arradian
BALI - DFSK Super Cab adalah kendaraan komersial ringan bermodel pick-up yang diklaim tangguh, terjangkau, irit, serta memiliki biaya operasional rendah.
PT Sokonindo Automobile (DFSK Indonesia) fokus untuk memasarkan DFSK Super Cab di berbagai wilayah di Indonesia. Menyasar target utama ini: pengusaha UMKM yang menggeliat di masa pandemi Covid-19. Mulai dari logistik, peternakan, pertanian, dan berbagai sektor bisnis lainnya.
”Ketika pasar SUV dan mobil konsumen menurun, pasar mobil pick up Super Cab terus meningkat dibanding tahun lalu. Terutama dalam 3 bulan terakhir,” beber Cing Hok, Sales & Marketing Director PT Sokonindo Automobile.
Menurutnya, DFSK Super Cab yang diproduksi di Cikande, Serang, Banten itu mendapat respons yang sangat baik di kawasan Indonesia Timur seperti Lombok dan Bali. Begitu pula kota-kota seperti Lampung, Palembang, Jakarta, dan Medan.
Mengapa pasar kendaraan niaga meningkat? ”Karena banyak yang beralih menjadi pengusaha UMKM untuk bertahan. Sehingga usaha mikro terus berkembang,” ungkap Cing Hok.
Direktur Cahaya Surya Bali Indah Mulyadi Kantiana Surjonogo menambahkan, pasar kendaraan komersial ringan di Bali ternyata juga terus meningkat. ”Kami bisa menjual 10 unit DFSK Super Cab per bulan,” ujarnya.
Mobil tersebut digunakan oleh pengusaha UMKM untuk mengangkut hasil perkebunan.
PT Sokonindo Automobile (DFSK Indonesia) fokus untuk memasarkan DFSK Super Cab di berbagai wilayah di Indonesia. Menyasar target utama ini: pengusaha UMKM yang menggeliat di masa pandemi Covid-19. Mulai dari logistik, peternakan, pertanian, dan berbagai sektor bisnis lainnya.
”Ketika pasar SUV dan mobil konsumen menurun, pasar mobil pick up Super Cab terus meningkat dibanding tahun lalu. Terutama dalam 3 bulan terakhir,” beber Cing Hok, Sales & Marketing Director PT Sokonindo Automobile.
Menurutnya, DFSK Super Cab yang diproduksi di Cikande, Serang, Banten itu mendapat respons yang sangat baik di kawasan Indonesia Timur seperti Lombok dan Bali. Begitu pula kota-kota seperti Lampung, Palembang, Jakarta, dan Medan.
Mengapa pasar kendaraan niaga meningkat? ”Karena banyak yang beralih menjadi pengusaha UMKM untuk bertahan. Sehingga usaha mikro terus berkembang,” ungkap Cing Hok.
Direktur Cahaya Surya Bali Indah Mulyadi Kantiana Surjonogo menambahkan, pasar kendaraan komersial ringan di Bali ternyata juga terus meningkat. ”Kami bisa menjual 10 unit DFSK Super Cab per bulan,” ujarnya.
Mobil tersebut digunakan oleh pengusaha UMKM untuk mengangkut hasil perkebunan.
tulis komentar anda