Daikin Kembangkan AC Mobil Listrik, Bisa Perpanjang Jangkauan hingga 50%
Selasa, 13 Juli 2021 - 10:07 WIB
TOKYO - Produsen AC ternama Jepang, Daikin mengembangkan refrigerant khusus untuk mobil listrik. AC untuk mobil listrik ini diklaim bisa menambah jangkauan mobil listrik hingga 50% dan mulai dipasarkan pada tahun 2025.
Dilansir Insideevs.com, Selasa (13/7/2021), dalam suhu ekstrem, pendinginan dan pemanasan kabin menghabiskan banyak daya dari baterai EV. Dengan membuat sistem AC yang hemat energi, jarak tempuh mobil listrik jadi bisa ditambah.
Seperti laporan dari Nikkei Asia, refrigeran baru Daikin memiliki titik didih sekitar minus 40 derajat celcius, yang 10 hingga 15 derajat lebih rendah dari produk yang saat ini digunakan oleh pembuat EV di seluruh dunia.
Karena AC menggunakan panas yang dihasilkan dengan mengompresi refrigeran untuk memanaskan dan mendinginkan udara di dalam mobil listrik , produk baru ini mengurangi daya yang diperlukan untuk kompresi. Jadi ini bisa mengurangi penggunaan daya listrik agar kendaraan dapat menempuh jarak yang lebih jauh dengan muatan penuh.
Daikin mengklaim bahwa dalam EV dengan jangkauan 200 km dengan muatan penuh yang beroperasi di daerah perkotaan Jepang dengan AC menyala, refrigeran baru dapat dihemat 50% hingga menambah jangkuan kendaraan sejauh 100 km.
Daikin belum menyebutkan berapa harga AC tersebut. Perusahaan Jepang itu hanya mengatakan akan mempertimbangkan harga refrigeran baru sambil melihat harga pasar.
Saat ini, refrigeran paling umum untuk digunakan dalam AC EV, produk yang dikembangkan bersama oleh perusahaan AS Honeywell dan Chemours, berharga sekitar US$270 per kendaraan. Diperkirakan untuk AC terbaru Daikin ini harganya bisa dua kali lipat.
Dilansir Insideevs.com, Selasa (13/7/2021), dalam suhu ekstrem, pendinginan dan pemanasan kabin menghabiskan banyak daya dari baterai EV. Dengan membuat sistem AC yang hemat energi, jarak tempuh mobil listrik jadi bisa ditambah.
Seperti laporan dari Nikkei Asia, refrigeran baru Daikin memiliki titik didih sekitar minus 40 derajat celcius, yang 10 hingga 15 derajat lebih rendah dari produk yang saat ini digunakan oleh pembuat EV di seluruh dunia.
Karena AC menggunakan panas yang dihasilkan dengan mengompresi refrigeran untuk memanaskan dan mendinginkan udara di dalam mobil listrik , produk baru ini mengurangi daya yang diperlukan untuk kompresi. Jadi ini bisa mengurangi penggunaan daya listrik agar kendaraan dapat menempuh jarak yang lebih jauh dengan muatan penuh.
Daikin mengklaim bahwa dalam EV dengan jangkauan 200 km dengan muatan penuh yang beroperasi di daerah perkotaan Jepang dengan AC menyala, refrigeran baru dapat dihemat 50% hingga menambah jangkuan kendaraan sejauh 100 km.
Daikin belum menyebutkan berapa harga AC tersebut. Perusahaan Jepang itu hanya mengatakan akan mempertimbangkan harga refrigeran baru sambil melihat harga pasar.
Saat ini, refrigeran paling umum untuk digunakan dalam AC EV, produk yang dikembangkan bersama oleh perusahaan AS Honeywell dan Chemours, berharga sekitar US$270 per kendaraan. Diperkirakan untuk AC terbaru Daikin ini harganya bisa dua kali lipat.
(ysw)
tulis komentar anda