Penjualan Bikin Panik, Nissan March Diupayakan Jadi Mobil Listrik
Senin, 18 Oktober 2021 - 21:59 WIB
JAKARTA - Nasib Nissan March , city car yang juga pernah dijual di Indonesia makin babak belur. Penjualan mobil bertubuh mungil itu mengalami penurunan drastis terutama di kawasan Eropa.
Dilaporkan Auto Express penjualan Nissan March generasi kelima pada 2017 tercatat mencapai titik tertinggi dengan capaian 86.000 unit. Hanya saja penjualan itu langsung terpangkas setengahnya di 2020 dengan total penjualan kurang dari 40.000 unit.
Nissan memang kelabakan mengurus Nissan March. Pasalnya regulasi emisi yang diterapkan di Eropa tahun depan semakin ketat. Di saat yang bersamaan perusahaan mobil yang berbasis di Yokohama, Jepang itu akan keluar banyak uang jika harus membuat Nissan March baru yang sesuai dengan regulasi emisi baru.
Keuntungan yang mereka dapat dari Nissan March selama ini tidak akan menutup biaya riset yang akan mereka jalankan. Kalau pun dipaksakan harga Nissan March akan meningkat drastis dibanding harga sebelumnya. Dari situ Nissan disebut Auto Express tengah membujuk Renault, anggota aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi, untuk membantu mewujudkan rencana Nissan March jadi mobil listrik.
President Director Nissan Europe Guillaume Cartier mengatakan kepada Auto Express saat ini perusahaan mereka memang tidak berkomitmen memproduksi generasi baru Nissan March. Saat ini mereka memang tengah mencari cara yang tepat memanfaatkan jaringan aliansi untuk membuat mobil baru.
"Bersama aliansi kita sudah membuat mobil listrik crossover, SUV dan hatchback. Kita juga akan berupaya mengelektrifikasi lini kendaraan niaga ringan kami. Satu segmen yang masih terbuka yakni mobil entry level. Mobil itu akan jadi pembuka pintu bagi mereka yang ingin masuk ke mobil-mobil Nissan," jelas Guillaume Cartier.
Saat ini kemungkinan berbagi platform dengan Renault untuk Nissan March memang terbuka lebar. Renault baru saja merilis Renault Zoe Electric. Selain itu Renault juga tengah menyiapkan mobil listrik berukuran kecil baru bernama Renault 5 . Kemungkinan memang masih ada hanya saja Nissan bisa jadi malah tidak akan benar-benar ingin menyelamatkan mobil city car mereka yang punya nama lain Nissan Micra itu.
"Saat ini kita memang terlalu banyak mobil yang kami jual. Kita ingin memaksimalkan mobil-mobil yang volume penjualannya besar," ucap Nissan CEO Makoto Uchida.
Dilaporkan Auto Express penjualan Nissan March generasi kelima pada 2017 tercatat mencapai titik tertinggi dengan capaian 86.000 unit. Hanya saja penjualan itu langsung terpangkas setengahnya di 2020 dengan total penjualan kurang dari 40.000 unit.
Nissan memang kelabakan mengurus Nissan March. Pasalnya regulasi emisi yang diterapkan di Eropa tahun depan semakin ketat. Di saat yang bersamaan perusahaan mobil yang berbasis di Yokohama, Jepang itu akan keluar banyak uang jika harus membuat Nissan March baru yang sesuai dengan regulasi emisi baru.
Keuntungan yang mereka dapat dari Nissan March selama ini tidak akan menutup biaya riset yang akan mereka jalankan. Kalau pun dipaksakan harga Nissan March akan meningkat drastis dibanding harga sebelumnya. Dari situ Nissan disebut Auto Express tengah membujuk Renault, anggota aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi, untuk membantu mewujudkan rencana Nissan March jadi mobil listrik.
President Director Nissan Europe Guillaume Cartier mengatakan kepada Auto Express saat ini perusahaan mereka memang tidak berkomitmen memproduksi generasi baru Nissan March. Saat ini mereka memang tengah mencari cara yang tepat memanfaatkan jaringan aliansi untuk membuat mobil baru.
"Bersama aliansi kita sudah membuat mobil listrik crossover, SUV dan hatchback. Kita juga akan berupaya mengelektrifikasi lini kendaraan niaga ringan kami. Satu segmen yang masih terbuka yakni mobil entry level. Mobil itu akan jadi pembuka pintu bagi mereka yang ingin masuk ke mobil-mobil Nissan," jelas Guillaume Cartier.
Saat ini kemungkinan berbagi platform dengan Renault untuk Nissan March memang terbuka lebar. Renault baru saja merilis Renault Zoe Electric. Selain itu Renault juga tengah menyiapkan mobil listrik berukuran kecil baru bernama Renault 5 . Kemungkinan memang masih ada hanya saja Nissan bisa jadi malah tidak akan benar-benar ingin menyelamatkan mobil city car mereka yang punya nama lain Nissan Micra itu.
"Saat ini kita memang terlalu banyak mobil yang kami jual. Kita ingin memaksimalkan mobil-mobil yang volume penjualannya besar," ucap Nissan CEO Makoto Uchida.
(wsb)
tulis komentar anda