Sadis! Kawanan Kutu Busuk Merusak Ratusan Mobil Baru
Sabtu, 23 Oktober 2021 - 09:03 WIB
JAKARTA - Krisis kekurangan chip semikonduktor dan Covid-19, menimbulkan permasalahan baru, efek menunggu chip selama berbulan-bulan sekumpulan kutu merusak mobil-mobil baru di Australia.
Seperti dilansir dari ABC News Jumat (19/10/2021), pengiriman kendaraan baru ke Australia menggunakan layanan peti kemas mungkin harus ditunda lebih lama karena harus memerangi spesies kutu busuk yang menyerang kapal peti kemas. BACA JUGA - Ahli Bingung Kok Bisa Sih? Obat Kutu Jadi Obat Covid-19 di Indonesia
Kutu busuk coeklat memiliki musim aktif antara bulan September dan April, dan ini memaksa kontrol bio-security yang perlu diperketat untuk memastikan setiap item dari berbagai negara bebas dari serangan serangga.
Menurut kepala unit biosekuriti Departemen Pertanian, Air dan Lingkungan, Andrew Tounge menjelaskan, serangan kutu bisa berdampak buruk pada sistem pertanian Australia.
“Selain memakan tanaman, ia juga mampu terbang dan menyerang berbagai jenis tanaman, dan mudah berkembang biak dengan cepat jika diperkenalkan ke daerah baru,'' tutur Andrew.
Kutu juga dikatakan mampu bersembunyi dalam jumlah besar di gedung dan peralatan selama berbulan-bulan dalam keadaan tidak aktif, sebelum terkena suhu yang lebih hangat untuk menjadi aktif kembali dan menyebabkan kerusakan.
Namun, penundaan itu tidak mampu membuat orang Australia terus membeli mobil baru, di mana angka tersebut melonjak 21 persen pada September jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menurut laporan dari Kamar Federal Industri Otomotif, Australia tercatat membeli total 83.312 unit kendaraan baru pada bulan September, meskipun industri sedang dilanda krisis kekurangan chip.
Masalah kelangkaan stok kendaraan akibat chip semikonduktor juga turut menyumbang kenaikan harga kendaraan bekas sebesar lima hingga 10 persen di masa pandemi.
Seperti dilansir dari ABC News Jumat (19/10/2021), pengiriman kendaraan baru ke Australia menggunakan layanan peti kemas mungkin harus ditunda lebih lama karena harus memerangi spesies kutu busuk yang menyerang kapal peti kemas. BACA JUGA - Ahli Bingung Kok Bisa Sih? Obat Kutu Jadi Obat Covid-19 di Indonesia
Kutu busuk coeklat memiliki musim aktif antara bulan September dan April, dan ini memaksa kontrol bio-security yang perlu diperketat untuk memastikan setiap item dari berbagai negara bebas dari serangan serangga.
Menurut kepala unit biosekuriti Departemen Pertanian, Air dan Lingkungan, Andrew Tounge menjelaskan, serangan kutu bisa berdampak buruk pada sistem pertanian Australia.
“Selain memakan tanaman, ia juga mampu terbang dan menyerang berbagai jenis tanaman, dan mudah berkembang biak dengan cepat jika diperkenalkan ke daerah baru,'' tutur Andrew.
Kutu juga dikatakan mampu bersembunyi dalam jumlah besar di gedung dan peralatan selama berbulan-bulan dalam keadaan tidak aktif, sebelum terkena suhu yang lebih hangat untuk menjadi aktif kembali dan menyebabkan kerusakan.
Namun, penundaan itu tidak mampu membuat orang Australia terus membeli mobil baru, di mana angka tersebut melonjak 21 persen pada September jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menurut laporan dari Kamar Federal Industri Otomotif, Australia tercatat membeli total 83.312 unit kendaraan baru pada bulan September, meskipun industri sedang dilanda krisis kekurangan chip.
Masalah kelangkaan stok kendaraan akibat chip semikonduktor juga turut menyumbang kenaikan harga kendaraan bekas sebesar lima hingga 10 persen di masa pandemi.
(wbs)
tulis komentar anda