Minta Maaf Lagi, Toyota Pangkas Produksi Mobil Kini 50.000 Unit di Juli
loading...
A
A
A
JEPANG - Toyota minta maaf lagi karena terpaksa memangkas produksi mobil mereka untuk pasar global. Kali ini jumlah mobil yang dikurangi mencapai 50.000 unit.
Sebelumnya pada Mei lalu Toyota sudah memangkas produksi sebanyak 100.000 unit. Angka itu sedikit turun di Juni dengan pengurangan produksi sebanyak 40.000 unit. Hanya saja angka itu kembali naik di angka 50.000 unit berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan Toyota.
"Volume produksi global diharapkan ada di angka 800.000 unit. Dimana 550.000 unit untuk pasar ekspor dan 250.000 unit di dalam negeri. Kami merevisi rencana produksi global sekitar 50.000 unit," tulis keterangan resmi Toyota.
Perusahaan mobil paling nomor satu di Jepang itu mengatakan saatini sangat sulit untuk memprediksi kondisi produksi mobil di bulan selanjutnya. Pasalnya krisis semikonduktor dan penyebaran Covid-19 yang masih terus terjadi membuat rencana produksi akan berkurang terus.
"Namun kami terus melihat kondisi suplai sparepart agar bisa meminimalkan penuruan produksi yang sangat drastis. Kami juga berusaha melanjutkan segala usaha agar tetap mengirimkan kendaraan kami ke konsumen secepatnya," tulis mereka lagi.
Meski ada pengurangan produksi, Toyota tetap optimis selama tahun finansial 2023 target produksi mobil tetap akan mencapai 9,7 juta unit. Walau pun saat ini beberapa lini produksi yang ada di 10 pabrik Toyota banyak yang sudah tidak beroperasi karena krisis semikonduktor dan kekurangan sumber daya manusia.
Akibat pengurangan produksi itu beberapa mobil Toyota yang juga dipasarkan di luar Jepang juga akan terimbas. Beberapa di antaranya adalah Toyota GR Yaris, Toyota Voxy, hingga Toyota Land Cruiser 300. Ketiga model tersebut juga dipasarkan di Indonesia. Otomatis pengiriman ketiga mobil itu ke Indonesia diprediksi juga ikut terimbas.
Sebelumnya pada Mei lalu Toyota sudah memangkas produksi sebanyak 100.000 unit. Angka itu sedikit turun di Juni dengan pengurangan produksi sebanyak 40.000 unit. Hanya saja angka itu kembali naik di angka 50.000 unit berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan Toyota.
"Volume produksi global diharapkan ada di angka 800.000 unit. Dimana 550.000 unit untuk pasar ekspor dan 250.000 unit di dalam negeri. Kami merevisi rencana produksi global sekitar 50.000 unit," tulis keterangan resmi Toyota.
Perusahaan mobil paling nomor satu di Jepang itu mengatakan saatini sangat sulit untuk memprediksi kondisi produksi mobil di bulan selanjutnya. Pasalnya krisis semikonduktor dan penyebaran Covid-19 yang masih terus terjadi membuat rencana produksi akan berkurang terus.
"Namun kami terus melihat kondisi suplai sparepart agar bisa meminimalkan penuruan produksi yang sangat drastis. Kami juga berusaha melanjutkan segala usaha agar tetap mengirimkan kendaraan kami ke konsumen secepatnya," tulis mereka lagi.
Meski ada pengurangan produksi, Toyota tetap optimis selama tahun finansial 2023 target produksi mobil tetap akan mencapai 9,7 juta unit. Walau pun saat ini beberapa lini produksi yang ada di 10 pabrik Toyota banyak yang sudah tidak beroperasi karena krisis semikonduktor dan kekurangan sumber daya manusia.
Akibat pengurangan produksi itu beberapa mobil Toyota yang juga dipasarkan di luar Jepang juga akan terimbas. Beberapa di antaranya adalah Toyota GR Yaris, Toyota Voxy, hingga Toyota Land Cruiser 300. Ketiga model tersebut juga dipasarkan di Indonesia. Otomatis pengiriman ketiga mobil itu ke Indonesia diprediksi juga ikut terimbas.
(wsb)