Pedagang Bumbu Beli Yamaha Xmax Pakai Uang Receh, Ngitung Butuh 3,5 Jam
Rabu, 08 Desember 2021 - 11:00 WIB
SRAGEN - Siswanto, pedagang bumbu masakan di Pasar Sragen, Jawa Tengah berhasil membeli Yamaha Xmax baru dengan uang receh yang dia tabung selama 3 tahun. Uang yang dia serahkan saat membeli motor secara tunai itu, rata-rata berupa pecahan Rp2.000, Rp5.000 , Rp10.000, Rp20.000 dan Rp100.000.
“Untuk mewujudkan impian saya ini, saya rela menabung selama tiga tahun. Setiap hari saya menyisihkan hasil jualan saya, kadang Rp5.000 atau Rp10.000, atau bahkan pernah juga sebesar Rp2.000 per hari,” jelas Siswanto usai menyerahkan uang hasil tabungannya secara tunai di dealer sepeda motor Yamaha, Kondang Motor Sukoharjo, belum lama ini.
Siswanto mengaku sejak awal Yamaha Xmax keluar, dia sudah jatuh cinta. Hanya saja harga yang mencapai Rp62 juta membuat dia sempat berpikir ulang. Kadung suka akhirnya Siswanto bertekad menabung.
“Dari awal Yamaha mengeluarkan produk ini saya langsung tertarik, tetapi kan karena saya sadar belum memiliki uang sebanyak itu maka impian tersebut saya pendam. Karena itu untuk mewujudkan impian tersebut, saya harus menabung. Setiap hari saya harus menyisihkan hasil dari jualan saya untuk ditabung. Berapapun jumlahnya, tetapi saya sudah bertekad untuk menabung setiap hari,” papar Siswanto.
Dan dari hasil tabungannya tersebut, Siswanto berhasil mengumpulkan uang yang pada akhirnya dapat mewujudkan impiannya memiliki Xmax.
Sementara itu Novita Ika Hayuningtyas, Kepala Cabang Kondang Motor Sukoharjo mengatakan dirinya mengakui baru pertama kali ini seorang konsumen membeli sepeda motor secara tunai dengan pembayaran mata uang rupiah yang nilainya sangat bervariasi. Tidak dapat dipungkiri, beberapa kali dirinya menerima pembelian secaratunai dari konsumen, tetapi biasanya ada yang melalui transfer, kalaupun dilakukan secara cash atau tunai, biasanya pecahan rupiah yang digunakan ratusan ribu rupiah.
”Nah, apa yang dilakukan oleh bapak Siswanto ini bagi kami pengalaman baru. Bagaimana kami harus menghitung uang yang nilainya sebesar Rp60 jutaan secara tunai dengan berbagai pecahan yang menghabiskan waktu hingga 3,5 jam,” papar Novita.
Dari hasil perhitungannya, terdapat pecahan uang Rp100 ribuan, Rp20 ribuan, Rp10.00, pecahan Rp5.000 hingga pecahan Rp2.000. “Total jumlah uang yang kami terima dengan pecahan Rp2.000 mencapai angka yang sangat besar, Rp 20 jutaan. Ini membuktikan bahwa pak Siswanto demikian tekun dalam menabung,” pungkas Novita.
“Untuk mewujudkan impian saya ini, saya rela menabung selama tiga tahun. Setiap hari saya menyisihkan hasil jualan saya, kadang Rp5.000 atau Rp10.000, atau bahkan pernah juga sebesar Rp2.000 per hari,” jelas Siswanto usai menyerahkan uang hasil tabungannya secara tunai di dealer sepeda motor Yamaha, Kondang Motor Sukoharjo, belum lama ini.
Siswanto mengaku sejak awal Yamaha Xmax keluar, dia sudah jatuh cinta. Hanya saja harga yang mencapai Rp62 juta membuat dia sempat berpikir ulang. Kadung suka akhirnya Siswanto bertekad menabung.
Baca Juga
“Dari awal Yamaha mengeluarkan produk ini saya langsung tertarik, tetapi kan karena saya sadar belum memiliki uang sebanyak itu maka impian tersebut saya pendam. Karena itu untuk mewujudkan impian tersebut, saya harus menabung. Setiap hari saya harus menyisihkan hasil dari jualan saya untuk ditabung. Berapapun jumlahnya, tetapi saya sudah bertekad untuk menabung setiap hari,” papar Siswanto.
Dan dari hasil tabungannya tersebut, Siswanto berhasil mengumpulkan uang yang pada akhirnya dapat mewujudkan impiannya memiliki Xmax.
Sementara itu Novita Ika Hayuningtyas, Kepala Cabang Kondang Motor Sukoharjo mengatakan dirinya mengakui baru pertama kali ini seorang konsumen membeli sepeda motor secara tunai dengan pembayaran mata uang rupiah yang nilainya sangat bervariasi. Tidak dapat dipungkiri, beberapa kali dirinya menerima pembelian secaratunai dari konsumen, tetapi biasanya ada yang melalui transfer, kalaupun dilakukan secara cash atau tunai, biasanya pecahan rupiah yang digunakan ratusan ribu rupiah.
”Nah, apa yang dilakukan oleh bapak Siswanto ini bagi kami pengalaman baru. Bagaimana kami harus menghitung uang yang nilainya sebesar Rp60 jutaan secara tunai dengan berbagai pecahan yang menghabiskan waktu hingga 3,5 jam,” papar Novita.
Dari hasil perhitungannya, terdapat pecahan uang Rp100 ribuan, Rp20 ribuan, Rp10.00, pecahan Rp5.000 hingga pecahan Rp2.000. “Total jumlah uang yang kami terima dengan pecahan Rp2.000 mencapai angka yang sangat besar, Rp 20 jutaan. Ini membuktikan bahwa pak Siswanto demikian tekun dalam menabung,” pungkas Novita.
(wsb)
tulis komentar anda