Sulit Sparepart, Pemilik Tesla Desak Elon Musk Buka Dealer di Rusia
Rabu, 12 Januari 2022 - 10:05 WIB
Pemilik Tesla di Rusia harus membeli sparepart dari luar negeri yang memakan waktu berbulan-bulan. Foto/IST
RUSIA - Pemilik mobil listrik Tesla di Rusia mendesak CEO Tesla Elon Musk segera membuka dealer resmi karena kesulitan mendapatkan sparepart dan isi ulang baterai. Dikutip Tesmanian, desakan itu disampaikan melalui surat terbuka melalui perwakilan pemilik Tesla di Rusia.
Dalam surat terbuka itu mereka menyampaikan keluhan memiliki mobil listrik yang tidak punya perwakilan resmi. Beberapa kesulitan besar yang mereka paling rasakan sulit adalah ketiadaan supercharger Tesla di wilayah Rusia.
Hal itu membuat mereka sangat sulit mengisi ulang baterai mobil listrik kesayangan mereka itu. Belum lagi sulitnya mendapatkan sparepart yang dibutuhkan untuk perawatan mobil.
Mereka mengaku harus memesan sparepart dari luar negeri agar mobil listrik mereka tetap bisa berjalan. Parahnya lagi pembelian sparepart akan memakan waktu berbulan-bulan.
"Kami berupaya saling membantu sama lain dengan berbagi informasi dan tips tanpa kehadiran teknisi yang berpengalaman," tulis mereka dalam surat terbuka itu.
Meski kesulitan memiliki Tesla , mereka justru mengaku tidak kapok. Bahkan mereka mengatakan tidak akan kembali ke mobil konvensional karena memang merasakan manfaat yang besar dari mobil listrik.
"Kami tidak akan kembali ke mobil bensin. Elon, kami menantikan kehadiran Tesla di negara kami dan akan memberikan yang terbaik buat menyambut kalian," harap mereka.
Desakan melalui surat terbuka itu sendiri akhirnya sampai juga ke Elon Musk. Hanya saja Elon Musk menjawabnya melalui akun Twitter miliknya dengan diplomatis.
"Tesla bekerja keras sebaik mungkin guna membantu konsumen kami di seluruh dunia. Energi berkelanjutan merupakan tanggung jawab semua karena kita berbagi atmosfer yang sama," tulis Elon Musk berfilosofi.
Dalam surat terbuka itu mereka menyampaikan keluhan memiliki mobil listrik yang tidak punya perwakilan resmi. Beberapa kesulitan besar yang mereka paling rasakan sulit adalah ketiadaan supercharger Tesla di wilayah Rusia.
Hal itu membuat mereka sangat sulit mengisi ulang baterai mobil listrik kesayangan mereka itu. Belum lagi sulitnya mendapatkan sparepart yang dibutuhkan untuk perawatan mobil.
Mereka mengaku harus memesan sparepart dari luar negeri agar mobil listrik mereka tetap bisa berjalan. Parahnya lagi pembelian sparepart akan memakan waktu berbulan-bulan.
"Kami berupaya saling membantu sama lain dengan berbagi informasi dan tips tanpa kehadiran teknisi yang berpengalaman," tulis mereka dalam surat terbuka itu.
Meski kesulitan memiliki Tesla , mereka justru mengaku tidak kapok. Bahkan mereka mengatakan tidak akan kembali ke mobil konvensional karena memang merasakan manfaat yang besar dari mobil listrik.
"Kami tidak akan kembali ke mobil bensin. Elon, kami menantikan kehadiran Tesla di negara kami dan akan memberikan yang terbaik buat menyambut kalian," harap mereka.
Desakan melalui surat terbuka itu sendiri akhirnya sampai juga ke Elon Musk. Hanya saja Elon Musk menjawabnya melalui akun Twitter miliknya dengan diplomatis.
"Tesla bekerja keras sebaik mungkin guna membantu konsumen kami di seluruh dunia. Energi berkelanjutan merupakan tanggung jawab semua karena kita berbagi atmosfer yang sama," tulis Elon Musk berfilosofi.
(wsb)
tulis komentar anda