VW, Renault, hingga Ford Dipaksa Angkat Kaki dari Rusia

Kamis, 03 Maret 2022 - 07:01 WIB
VW dan Ford dipaksa angkat kaki dari Rusia. FOTO/ IST
Buntut perang Rusia dan Ukraina membuat beberapa perusahaan otomotif dipaksa angkat kaki dari Rusia.

Volkswagen, Renault, hingga, Ford menguraikan rencana untuk menutup atau mengalihkan operasi manufaktur menyusul invasi Rusia ke Ukraina.





Seperti dilansir dari Reuters, Amerika Serikat mengumumkan pembatasan ekspor besar-besaran terhadap Rusia, memukul aksesnya ke ekspor barang global mulai dari elektronik komersial dan komputer hingga semikonduktor dan suku cadang pesawat.

Hal itu bisa membuat perusahaan mengubah rencana manufaktur atau mencari jalur pasokan alternatif.

Produsen mobil Rusia, Avtovaz Avazi yang dikendalikan Renault juga akan menangguhkan jalur perakitan di pabrik di Rusia Tengah selama sehari, karena kekurangan pasokan komponen.

Berbeda halnya dengan produsen ban Nokian Tyres yang dengan tegas mengaku memindahkan produksi sejumlah lini utama dari Rusia ke Finlandia dan Amerika Serikat sebagai sanksi ekonomi terhadap serangan militer Rusia ke Ukraina.

Kemudian, Sumitomo Electric Industries, yang mempekerjakan sekitar 6.000 orang di Ukraina untuk membuat kawat, juga akan menangguhkan operasi pabrik dan mempertimbangkan pasokan dari tempat lain.

Ford Motor Co yang memiliki usaha patungan 50 persen di Ford Sollers dan memiliki tiga pabrik perakitan di Rusia dalam sebuah pernyataan mengaku kondisi ini memprihatinkan. Tapi, mereka akan mengikuti peraturan dan menerapkan sanksi perdagangan.

Sementara pembuat suku cadang mobil Prancis Valeo mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan menurunkan volume produksi,

Invasi tersebut menjadi faktor dalam perusahaan konsultan J.D. Power dan LMC Automotive yang memangkas prospek penjualan mobil baru global 2022 mereka sebesar 400.000 kendaraan menjadi 85,8 juta unit.

Industri otomotif telah berurusan dengan pasokan kendaraan yang ketat karena kekurangan semikonduktor global.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More