Masih Bergantung pada Rusia, Elon Musk Desak AS Tingkatkan Produksi Minyak
Minggu, 06 Maret 2022 - 23:11 WIB
WASHINGTON - CEO Tesla Elon Musk mengatakan Amerika Serikat (AS) perlu segera meningkatkan produksi minyak dan gas untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan Rusia. Sebab, sejak AS menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia banyak industri menghentikan atau menangguhkan operasinya karena bergantung minyak dari Moskow.
Sebuah laporan dari Fox News mengatakan bahwa Amerika Serikat membeli 650.000 barel minyak per hari dari Rusia. Keadaan ini membuat, Presiden AS Joe Biden dan Gedung Putih menerima banyak kritik karena tidak fokus pada output energi AS sebagai tanggapan atas invasi tersebut.
Akibat ketergantungan AS pada minyak Rusia, Elon Musk mengatakan, produksi minyak dan gas dalam negeri harus ditingkatkan. "Waktu yang luar biasa menuntut tindakan yang luar biasa," kata Musk dikutip SINDOnews dari laman Teslarati, Minggu (6/3/2022).
Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat mengatakan Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga secara global. Rusia menguasai 11 persen pangsa pasar minyak secara global. Tentu ini secara efektif mendanai Rusia dan Putin ketika konflik di Ukraina berlanjut.
Ketergantungan pada pasokan minyak Rusia juga berdampak pada produksi Tesla. Apalagi solusi kebutuhan energi berkelanjutan tidak dapat bereaksi secara instan untuk menutupi pasokan ekspor minyak dan gas dari Rusia.
“Jelas ini akan berdampak negatif pada Tesla, tetapi solusi energi berkelanjutan tidak dapat bereaksi secara instan untuk menebus ekspor minyak & gas Rusia,” kata Elon Musk melalui akun Twitternya.
Tweet Elon Musk menarik banyak perhatian, termasuk tanggapan dari Lauren Boebert, seorang anggota Kongres dari Partai Republik. Dia menyebutkan AS harus mengubah strategi karena terus membeli minyak dari Rusia telah secara efektif mendanai perang.
Sebuah laporan dari Fox News mengatakan bahwa Amerika Serikat membeli 650.000 barel minyak per hari dari Rusia. Keadaan ini membuat, Presiden AS Joe Biden dan Gedung Putih menerima banyak kritik karena tidak fokus pada output energi AS sebagai tanggapan atas invasi tersebut.
Akibat ketergantungan AS pada minyak Rusia, Elon Musk mengatakan, produksi minyak dan gas dalam negeri harus ditingkatkan. "Waktu yang luar biasa menuntut tindakan yang luar biasa," kata Musk dikutip SINDOnews dari laman Teslarati, Minggu (6/3/2022).
Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat mengatakan Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga secara global. Rusia menguasai 11 persen pangsa pasar minyak secara global. Tentu ini secara efektif mendanai Rusia dan Putin ketika konflik di Ukraina berlanjut.
Ketergantungan pada pasokan minyak Rusia juga berdampak pada produksi Tesla. Apalagi solusi kebutuhan energi berkelanjutan tidak dapat bereaksi secara instan untuk menutupi pasokan ekspor minyak dan gas dari Rusia.
“Jelas ini akan berdampak negatif pada Tesla, tetapi solusi energi berkelanjutan tidak dapat bereaksi secara instan untuk menebus ekspor minyak & gas Rusia,” kata Elon Musk melalui akun Twitternya.
Tweet Elon Musk menarik banyak perhatian, termasuk tanggapan dari Lauren Boebert, seorang anggota Kongres dari Partai Republik. Dia menyebutkan AS harus mengubah strategi karena terus membeli minyak dari Rusia telah secara efektif mendanai perang.
(wib)
tulis komentar anda