Korsel Bikin Kontainer yang Aman untuk Pengiriman Mobil Listrik dan Baterai Lithium-Ion
Selasa, 10 Mei 2022 - 23:44 WIB
SEOUL - Tentu masih ingat tragedi kebakaran kapal atas Felicity Ace dan tenggelam di Samudra Atlantik bersama ribuan mobil mewah di dalamnya. Untuk mencegah kasus serupa yang diduga dipicu dari baterai lithium -ion mobil listrik , Korea Selatan (Korsel) kontainer cerdas pengangkutan yang aman.
Otoritas Pelabuhan di Busan, Korsel, berharap pembangunan kontainer "pintar" ini akan membuat pengangkutan transportasi baterai lithium-ion jadi lebih aman. Otoritas Pelabuhan Busan bekerja sama dengan Vesta (produsen peti kemas terbesar di Korea Selatan) serta Busan Techno Park dan Korea Pallet Pool, perusahaan persewaan palet yang bekerja untuk menjual barang-barang dalam peti kemas.
“Busan memproses lebih dari 90 persen impor dan ekspor baterai lithium-ion di Korsel, jadi pengembangan teknologi kontainer untuk pengangkutan baterai yang aman sangat penting. Dengan mengamankan keamanan, status Busan sebagai pelabuhan internasional dan kota logistik akan ditingkatkan,” kata Lee Joon-seung, kepala kantor inovasi digital Busan kepada The Loadstar dikutip SINDOnews dari laman The Drive, Selasa (10/5/2022).
Belum ada detail tentang kontainer pintar yang sedang dibangun otoritas Pelabuhan Busan. Hal terpenting yang harus dihindari dari baterai lithium-ion adalah situasi terkena panas yang ekstrem atau terkena air langsung.
Masalahnya adalah ketika baterai lithium-ion naik, mereka membakar sangat panas, suhu 3.632 derajat Fahrenheit adalah temperatur awal untuk alat penguap busur plasma. Selain suhu, kebakaran baterai pada kendaraan listrik juga sulit dipadamkan.
Jadi peran pelabuhan sangat penting untuk menemukan solusi yang aman untuk mengangkut baterai EV, baik saat sudah berada di dalam kendaraan maupun sebagai kemasan untuk dipasang. Apalagi tragedi kebakaran kapal Felicity Ace membuat trauma perusahaan pelayaran untuk mengangkut kendaraan listrik, lebih khusus lagi, baterainya.
Bahkan salah satu raksasa perkapalan mengatakan tidak akan membawa mobil listrik bekas apa pun. Namun, otoritas Pelabuhan Busan perlu mencari solusi karena sekitar 22 juta kontainer pengiriman melewati pelabuhan pada tahun 2020 dan Korea Selatan adalah produsen utama baterai untuk kendaraan listrik. Busan adalah tempat 90 persen baterai yang diekspor dari Korea Selatan.
Otoritas Pelabuhan di Busan, Korsel, berharap pembangunan kontainer "pintar" ini akan membuat pengangkutan transportasi baterai lithium-ion jadi lebih aman. Otoritas Pelabuhan Busan bekerja sama dengan Vesta (produsen peti kemas terbesar di Korea Selatan) serta Busan Techno Park dan Korea Pallet Pool, perusahaan persewaan palet yang bekerja untuk menjual barang-barang dalam peti kemas.
“Busan memproses lebih dari 90 persen impor dan ekspor baterai lithium-ion di Korsel, jadi pengembangan teknologi kontainer untuk pengangkutan baterai yang aman sangat penting. Dengan mengamankan keamanan, status Busan sebagai pelabuhan internasional dan kota logistik akan ditingkatkan,” kata Lee Joon-seung, kepala kantor inovasi digital Busan kepada The Loadstar dikutip SINDOnews dari laman The Drive, Selasa (10/5/2022).
Baca Juga
Belum ada detail tentang kontainer pintar yang sedang dibangun otoritas Pelabuhan Busan. Hal terpenting yang harus dihindari dari baterai lithium-ion adalah situasi terkena panas yang ekstrem atau terkena air langsung.
Masalahnya adalah ketika baterai lithium-ion naik, mereka membakar sangat panas, suhu 3.632 derajat Fahrenheit adalah temperatur awal untuk alat penguap busur plasma. Selain suhu, kebakaran baterai pada kendaraan listrik juga sulit dipadamkan.
Jadi peran pelabuhan sangat penting untuk menemukan solusi yang aman untuk mengangkut baterai EV, baik saat sudah berada di dalam kendaraan maupun sebagai kemasan untuk dipasang. Apalagi tragedi kebakaran kapal Felicity Ace membuat trauma perusahaan pelayaran untuk mengangkut kendaraan listrik, lebih khusus lagi, baterainya.
Bahkan salah satu raksasa perkapalan mengatakan tidak akan membawa mobil listrik bekas apa pun. Namun, otoritas Pelabuhan Busan perlu mencari solusi karena sekitar 22 juta kontainer pengiriman melewati pelabuhan pada tahun 2020 dan Korea Selatan adalah produsen utama baterai untuk kendaraan listrik. Busan adalah tempat 90 persen baterai yang diekspor dari Korea Selatan.
(wib)
tulis komentar anda