Kapal Kargo Pengangkut Ribuan Mobil Mewah Masih Terbakar, Mobil Listrik Jadi Penyebab

Senin, 21 Februari 2022 - 19:00 WIB
loading...
Kapal Kargo Pengangkut Ribuan Mobil Mewah Masih Terbakar, Mobil Listrik Jadi Penyebab
Kerugian yang dialami oleh Felicity Ace akibat seluruh mobil yang diangkut terbakar diprediksi mencapai Rp7,1 triliun. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Felicity Ace, kapal kargo pengangkut ribun mobil mewah masih terus terbakar hingga kini. Api yang membakar badan kapal kargo itu tidak benar-benar padam karena mobil listrik yang juga ada di kapal tersebut.

Diketahui pada Rabu (16/2/2022) lalu, Felicty Ace tiba-tiba terbakar saat berada di Samudra Altantik yang dekat dengan kepulauan Azores, Portugal. Api langsung membakar muatan yang dibawa Felicity Ace yakni ribuah mobil mewah dari Bentley, Porsche, Lamborghini dan mobil listrik Volkswagen.

Saat itu otoritas terkait berupaya memadamkan api sambil berupaya menggiring kapal kargo itu ke pelabuhan tedekat. Saat ini Felicty Ace memang tengah dalam perjalanan menuju pelabuhan. Hanya saja api masih belum bisa dipadamkan.



Kapal Kargo Pengangkut Ribuan Mobil Mewah Masih Terbakar, Mobil Listrik Jadi Penyebab


Joao Mendes Cabecas, Kapten dari Pelabuhan Azorean, Portugal mengatakan api sulit dipadamkan karena baterai lithium ion yang ada di mobil-mobil listrik terus menimbulkan kebakaran baru. Dia juga mengatakan saat ini pihaknya hanya bisa berupaya memadamkan api dengan cara mendinginkan kapal kargo itu.

Pasalnya jika menggunakan air maka kapal kargo itu akan semakin berat dan mudah tenggelam. Selain itu air biasa tidak akan mudah memadamkan api yang disebabkan oleh baterai lithium ion. "Sekarang api sudah terus membakar hingga ke bagian bawah kapal," ujarnya.



Sementara situs Reinsurance News menyebutkan kerugian yang dialami oleh Felicity Ace sangat besar. Sebanyak 4.000 mobil mewah yang akan terbakar di kapal kargo itu membuat potensi kerugian mencapai USD500 juta atau setara Rp7,1 triliun.

"Mobil-mobil yang diangkut banyak dijual di harga mulai USD99.650 (Rp1,4 miliar) maka kerugian akan mencapai USD500 juta," lapor mereka.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2508 seconds (0.1#10.140)