Kembangkan Twitter, Elon Musk Berencana Kurangi 10 Persen Karyawan Tesla
Senin, 06 Juni 2022 - 17:59 WIB
TEXAS - Beralasan ekonomi Amerika Serikat sedang tidak baik, orang terkaya di dunia, Elon Musk berencana memecat 10 persen karyawannya yang ada di Tesla. Namun banyak kalangan menyebut hal itu dilakukan untuk mengembangkan Twitter yang baru saja dibeli.
Keputusan itu mungkin diambil setelah dia 'memiliki firasat bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) saat ini dalam keadaan yang sangat rapuh'.
Seperti dilansir dari Reuters, Senin (6/6/2022), Tesla saat ini menawarkan 5.000 pekerjaan di seluruh dunia dan 100.000 karyawan yang ada.
Reuters melaporkan bahwa masalah itu terungkap dalam email yang dikirim ke eksekutif Tesla Kamis lalu dengan subjek 'hentikan semua perekrutan di seluruh dunia'.
Email itu dikirim beberapa hari setelah Musk memerintahkan semua karyawannya untuk bekerja lagi di kantor setidaknya selama 40 jam seminggu atau menghadapi PHK.
Saham Tesla turun tiga persen jam setelah berita itu tersiar Sejauh ini, Musk dan Tesla belum mengeluarkan pernyataan apa pun terkait pengungkapan tersebut.
Selain itu, permintaan stok mobil Tesla juga dikabarkan tidak terpengaruh menyusul hal tersebut.
Sejauh ini, saham Tesla turun sebanyak 22 persen sejak Musk menggunakan sahamnya untuk mendanai rencana pembelian Twitter yang saat ini ditahan.
Kekhawatiran tentang ekonomi global dan kasus jam malam Shanghai atas Covid-19, yang menaungi pabrik Tesla, juga memengaruhi harga saham perusahaan.
Beberapa juga berspekulasi bahwa perintah Musk yang meminta karyawannya untuk kembali ke kantor adalah 'salah satu upayanya untuk mengurangi jumlah staf'.
Keputusan itu mungkin diambil setelah dia 'memiliki firasat bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) saat ini dalam keadaan yang sangat rapuh'.
Seperti dilansir dari Reuters, Senin (6/6/2022), Tesla saat ini menawarkan 5.000 pekerjaan di seluruh dunia dan 100.000 karyawan yang ada.
Reuters melaporkan bahwa masalah itu terungkap dalam email yang dikirim ke eksekutif Tesla Kamis lalu dengan subjek 'hentikan semua perekrutan di seluruh dunia'.
Email itu dikirim beberapa hari setelah Musk memerintahkan semua karyawannya untuk bekerja lagi di kantor setidaknya selama 40 jam seminggu atau menghadapi PHK.
Saham Tesla turun tiga persen jam setelah berita itu tersiar Sejauh ini, Musk dan Tesla belum mengeluarkan pernyataan apa pun terkait pengungkapan tersebut.
Selain itu, permintaan stok mobil Tesla juga dikabarkan tidak terpengaruh menyusul hal tersebut.
Sejauh ini, saham Tesla turun sebanyak 22 persen sejak Musk menggunakan sahamnya untuk mendanai rencana pembelian Twitter yang saat ini ditahan.
Kekhawatiran tentang ekonomi global dan kasus jam malam Shanghai atas Covid-19, yang menaungi pabrik Tesla, juga memengaruhi harga saham perusahaan.
Beberapa juga berspekulasi bahwa perintah Musk yang meminta karyawannya untuk kembali ke kantor adalah 'salah satu upayanya untuk mengurangi jumlah staf'.
(wbs)
tulis komentar anda