California Targetkan Tahun 2035 Sebanyak 50% Truk Berat Sudah Bertenaga Listrik

Sabtu, 01 April 2023 - 15:14 WIB
loading...
California Targetkan Tahun 2035 Sebanyak 50% Truk Berat Sudah Bertenaga Listrik
Negara bagian California menargetkan pada 2035 sebanyak 50% truk yang beroperasi di wilayahnya sudah bertenaga listrik. Foto/The Drive
A A A
CALIFORNIA - Negara bagian California menargetkan pada 2035 sebanyak 50% truk yang beroperasi di wilayahnya sudah bertenaga listrik. Langkah ini untuk mengurangi polusi karena sektor transportasi menyumbang 40% emisi gas rumah kaca California setiap tahunnya.

“Kami memimpin tugas untuk mengeluarkan truk dan bus kotor, kendaraan paling berpolusi, dari jalan-jalan dan negara bagian. Beberapa negara bagian lain berbaris untuk mengikuti jejak kami,” kata Gubernur California Gavin Newsom dalam sebuah pernyataan dikutip SINDOnews dari laman The Drive, Sabtu (1/4/2023).

California menargetkan setengah dari semua truk berat yang beroperasi di sana sepenuhnya bertenaga listrik pada tahun 2035. Kabar tersebut muncul setelah Badan Perlindungan Lingkungan secara resmi menyetujui keputusan tersebut pada Jumat 31 Maret 2023.



“Di bawah Clean Air Act, California memiliki otoritas lama untuk mengatasi polusi dari mobil dan truk. Pengumuman hari ini memungkinkan negara bagian untuk mengambil langkah tambahan dalam mengurangi emisi transportasi mereka melalui tindakan peraturan baru ini,” kata Administrator EPA Michael Regan.
California Targetkan Tahun 2035 Sebanyak 50% Truk Berat Sudah Bertenaga Listrik


Keputusan ini akan berdampak paling langsung pada produsen truk dan bus berat bersama perusahaan yang mengoperasikan armada besar seperti perusahaan logistik. California tidak sendirian karena beberapa negara bagian lain, termasuk Washington dan New York, juga berencana untuk menghentikan penjualan mobil pembakaran internal pada tahun 2035.

Asosiasi Produsen Truk dan Mesin, yang mewakili perusahaan yang membangun rig besar tersebut, mengatakan elektrifikasi akan meningkatkan biaya produk mereka secara drastis. Terlebih lagi, operator armada ragu untuk membelinya karena harganya yang mahal.

(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1876 seconds (0.1#10.140)