Truk ODOL Masih Jadi Malaikat Maut di Jalan Raya, Pemerintah Didesak Bertindak Tegas!

Rabu, 01 Januari 2025 - 17:59 WIB
loading...
Truk ODOL Masih Jadi...
Masalah truk ODOL merupakan masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian dan tindakan tegas dari pemerintah. Foto: Sindonews
A A A
JAKARTA - Truk ODOL (Over Dimension Over Load) masih menjadi momok mengerikan di jalan raya. Kelebihan muatan dan dimensi truk yang melebihi kapasitas menyebabkan tingginya angka kecelakaan dan kematian di jalan raya.

Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, mendesak pemerintah untuk bertindak tegas mengatasi masalah ini.

"Pembunuh" di Jalan Raya

Djoko menyoroti beberapa faktor yang menyebabkan truk ODOL menjadi "pembunuh" di jalan raya:

1. Kendaraan tidak laik jalan: Banyak truk yang beroperasi dengan kondisi yang tidak layak, seperti rem blong, ban gundul, dan lampu mati.
2. Sopir truk yang tidak kompeten: Kurangnya pelatihan dan kesadaran sopir truk tentang keselamatan berkendara juga menjadi faktor penyebab kecelakaan.
3. Pengawasan yang lemah: Pengawasan terhadap operasional angkutan barang dinilai belum maksimal.

"PR" untuk Pemerintah

Djoko mengharapkan Presiden Prabowo Subianto untuk lebih tegas dalam mengatasi masalah truk ODOL. "Jika masih diabaikan, truk akan tetap menjadi pencabut nyawa di jalan," ujarnya. "Bermobilitas di negeri yang tidak berkeselamatan akan menghambat cita-cita pemerintah mewujudkan menuju Indonesia Emas 2045."

Data dan Statistik:

- Truk ODOL menyebabkan kerusakan jalan dan infrastruktur lainnya.
- Biaya perawatan jalan akibat ODOL mencapai Rp43 triliun per tahun. (Kementerian PUPR)
- Angka kecelakaan yang melibatkan truk ODOL terus meningkat.

Upaya Penanganan ODOL yang "Jalan di Tempat"

Djoko menyebutkan bahwa upaya pemerintah dalam mengatasi ODOL sejak tahun 2017 belum membuahkan hasil yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:

Penolakan dari kalangan industri: Kementerian Perindustrian dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak program penanganan ODOL dengan alasan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.


Kurangnya dukungan dari Kementerian Perdagangan: Kementerian Perdagangan dinilai tidak aktif dalam mendukung program penanganan ODOL.

Lemahnya pengawasan: Pengawasan terhadap pelaksanaan aturan mengenai ODOLmasihlemah.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 9.2990 seconds (0.1#10.140)