Kerusakan Baterai Bakal Bikin Mobil Listrik Cepat Dijual dalam Kondisi Bekas

JAKARTA - Mobil-mobil listrik diyakini akan segera dijual dalam kondisi bekas apabila mengalami kerusakan baterai. Hal itu didasari pada fakta pasar mobil bekas yang ada di Inggris belakangan ini.

Disebutkan Daily Telegraph di pasar mobil bekas terdapat banyak mobil listrik yang dijual dengan kondisi fisik yang sangat baik dan jarak tempuh yang rendah. Padahal mobil listrik itu hanya mengalami kerusakan kecil di baterai.

Masalahnya adalah menurut analis asuransi yang dikutip Daily Telegraph, produsen mobil listrik sangat tertutup mengenai data diagnostik baterai buatan mereka. Hal itu dilakukan agar tidak ada bengkel non resmi yang bisa memperbaiki baterai tersebut.

Masalahnya adalah setelah masa garansi terlewati maka biasanya pemilik mobil, konvensional maupun listrik, akan menggunakan jasa bengkel non resmi. Sayangnya bengkel-bengkel independen itu tidak akan pernah mampu memperbaiki baterai karena ketiadaan data diagnostik baterai.





Jadi tidak heran saat ini di pasar mobil bekas Inggris, banyak ditemukan mobil-mobil listrik dengan jarak tempuh yang rendah namun memiliki kerusakan kecil di baterai.

"Perbaikan baterai tidak hanya mahal saat dibeli tapi juga saat diperbaiki. Bahkan bengkel-bengkel non resmi perlu mengeluarkan dana besar buat pelatihan mekanik agar bisa memperbaiki baterai mobil listrik," jelas Jonathan Fong, analis asuransi dari Association of British Insurer.

Hal itu dibenarkan Chris Payne, kepala mekanik di perusahaan asuransi kendaraan LV. Dia mengatakan jangankan memperbaiki baterai, untuk melepas baterai saja hanya sedikit teknisi berkualifikasi yang bisa melakukannya.





"Dengan harga baterai yang terkadang jadi setengahnya harga mobil listrik, perbaikan yang mahal dan rumit serta memakan waktu, maka sangat masuk akal jika mobil listrik bisa dengan cepat dijual dalam kondisi bekas," jelasnya.

Hanya pendapat sama dikatakan Matt Cleevely, mekanik dari Cleevely Electric Vehicles. Dia mengatakan masalah perbaikan itu tidak sesederhana yang dibayangkan banyak orang.

“Bagian yang membuat frustrasi untuk garasi independen mana pun adalah ketika sebuah mobil harus kembali ke dealer atau pabrikan karena memang butuh perangkat lunak buatan mereka untuk melakukannya," jelasnya.

Hanya saja dia mengatakan sebenarnya masalah tersebut saat ini juga dialami mobil-mobil konvensional. Pasalnya banyak produsen mobil menginginkan agar mobil buatan mereka diperbaiki di bengkel resmi.