Profil BYD, Perusahaan China yang Kalahkan Raja Mobil Listrik Tesla
loading...
A
A
A
Lantaran itulah, pada tahun 2007, BYD memulai debutnya di Bursa Efek Hong Kong. Sontak strategi Wang Chuanfu ini memantik perhatian dunia, tak terkecuali investor legendaris asal Amerika Serikat, Warren Buffett dan rekannya Charlie Munger yang kemudian pada 2008 mereka memutuskan untuk berinvestasi.
Setelah hampir dua dekade berselang, BYD justru berhasil menjelma menjadi raksasa mobil listrik. Sebuah bidang yang justru tengah didominasi oleh pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla.
Analis mengaitkan dominasi BYD terjadi karena keberhasilan mereka dalam meningkatkan kapasitas manufaktur dan membangun rantai pasokan yang terintegrasi dan aman. Industri yang mereka miliki pun sudah jadi makanan mereka sejak pertama kali berdiri yakni baterai dan chip.
Jadi mereka tidak mengalami kesulitan dalam melipatgandakan kapasitas mobil tahunannya menjadi sekitar 3 juta unit di 2022. Di saat yang bersamaan mereka juga lolos dari krisis semikonduktor yang bikin semua pabrikan mobil konvensional dan listrik kelabakan.
"Mereka juga tidak hanya menjual mobil listrik murni tapi juga mobil hybrid agar orang yang awam dengan mobil listrik tidak merasa keberatan," tulis Technocode.
Perjudian Warren Buffett di 2008 nyatanya berbuah manis. Baru-baru ini pengusaha kelahiran 30 Agustus 1930 itu kembali melepas sahamnya yang ada di BYD. Selama bertahap Warren Buffett memang menjual sahamnya di BYD dengan keuntungan yang sangat besar. Pada 2021 saja dia cuan Rp29 triliun karena melepas sejumlah saham yang ada di BYD.
Setelah hampir dua dekade berselang, BYD justru berhasil menjelma menjadi raksasa mobil listrik. Sebuah bidang yang justru tengah didominasi oleh pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla.
Analis mengaitkan dominasi BYD terjadi karena keberhasilan mereka dalam meningkatkan kapasitas manufaktur dan membangun rantai pasokan yang terintegrasi dan aman. Industri yang mereka miliki pun sudah jadi makanan mereka sejak pertama kali berdiri yakni baterai dan chip.
Jadi mereka tidak mengalami kesulitan dalam melipatgandakan kapasitas mobil tahunannya menjadi sekitar 3 juta unit di 2022. Di saat yang bersamaan mereka juga lolos dari krisis semikonduktor yang bikin semua pabrikan mobil konvensional dan listrik kelabakan.
"Mereka juga tidak hanya menjual mobil listrik murni tapi juga mobil hybrid agar orang yang awam dengan mobil listrik tidak merasa keberatan," tulis Technocode.
Perjudian Warren Buffett di 2008 nyatanya berbuah manis. Baru-baru ini pengusaha kelahiran 30 Agustus 1930 itu kembali melepas sahamnya yang ada di BYD. Selama bertahap Warren Buffett memang menjual sahamnya di BYD dengan keuntungan yang sangat besar. Pada 2021 saja dia cuan Rp29 triliun karena melepas sejumlah saham yang ada di BYD.
(wsb)