Sejarah Ferrari dari Masa ke Masa, Terus Berinovasi Melalui Kompetisi
loading...
A
A
A
MILAN - Siapa yang tidak kenal dengan Ferrari? Bahkan semua orang pasti sudah tahu sejarah Ferrari. Semua dimulai dari kiprah Enzo Ferrari mendirikan perusahaan otomotif ini pada 1947.
Di bawah kepemimpinannya yang kaku dan bertangan dingin, Ferrari menjelma dari merek mobil lokal Italia menjadi brand global mendunia. Padahal sejarah Ferrari lebih dari itu. Menurut Tefi Alonso, analis dari Strategy Factory, Ferrari berkembang melalui inovasi yang didapat melalui kompetisi.
Tanda-tanda itu sebenarnya terlihat jelas pada Juni 2023 ini. Baru-baru ini Ferrari berhasil menjadi juara di ajang balap ketahanan mobil 24 jam legendaris, LeMans 24 Hours.
Tidak main-main, Ferrari berhasil mengalahkan Toyota yang telah lagi mendominasi ajang balapan ketahanan 24 jam itu. Spesialnya lagi catatan manis tersebut diraih 58 tahun setelah Ferrari meninggalkan LeMans 24 Hours.
Banyak yang tidak menyangkan Ferrari begitu digdaya di LeMans 24 Hours. Memang mereka punya sejarah yang sangat panjang di LeMans 24 Hours. Namun itu dulu bukan sekarang yang teknologi otomotifnya sudah sangat jauh berbeda.
"Ferrari adalah perusahaan di mana kemenangan adalah elemen budaya yang dominan. Mereka sangat ingin menang. Karyawan di Ferrari tidak merasakan persaingan sebagai halangan tapi sebagai upaya menciptakan inovasi dan tren," tulis Tefi Alonso.
Semangat persaingan dan inovasi itu tidak lain ditularkan oleh pendiri Enzo Ferrari. Sifatnya yang sangat kaku justru menyimpan semangat inovasi dan kompetisi yang begitu tinggi.
Kisah Enzo Ferrari yang kaku dan penuh semangat kompetisi itu bahkan pernah ditunjukkan dengan baik dalam film Ford v Ferrari yang dimainkan oleh Matt Damon dan Christian Bale.
Saat itu Enzo Ferrari digambarkan dengan sosok yang sangat misterius dan benci kalah. Dia ingin mobil buatannya adalah mobil pemenang.
Dari situlah kisah Ferrari selalu sangat menarik karena selalu ada cerita kompetisi di dalamnya. Kompetisi itu bahkan terasa saat pertama kali Enzo Ferrari membuat sebuah mobil yang sangat ikonik Ferrari 125 S.
Mobil ini didesain oleh Enzo Ferrari setelah Perang Dunia II selesai. Mobil ini memiliki mesin 1500 cc dengan dua silinder. Mobil ini dikendarai oleh Franco Cortese dalam balapan perdananya di Sirkuit Piacenza pada 11 Mei 1947.
Franco Cortese mencapai kemenangan pertamanya dengan mobil ini di Grand Prix Roma di sirkuit Terme di Caracalla pada tanggal 25 di bulan yang sama. Di tahun 1950, nama Ferrari terkenal di seluruh dunia.
Dalam balapan ketahanan, Ferrari memenangkan Mille Miglia pertamanya pada tahun 1948 dan 24 Hours of Le Mans pertamanya pada tahun 1949. Di Formula 1, dia mengambil grand prix Kejuaraan Dunia Formula 1 pertamanya pada tahun 1951 dan pada tahun 1952 telah memenangkan gelar Dunia bersama Alberto Ascari. Kemenangan tersebut terulang kembali pada tahun 1953.
Pada tahun 1951, Ferrari mulai melakukan kerja sama dengan Carrozzeria Scaglietti. Ferrari menugaskan perusahaan tersebut untuk membuat dan merakit sasisnya.
Ferrari sangat sukses dengan penjualan lebih dari tiga kali lipat antara tahun 1950 dan 1960. Ferrari menyadari bahwa mengembangkan industri bisnis memerlukan struktur perusahaan yang moderen dan dikombinasikan dengan baik.
Enzo Ferrari kemudian menerapkan serangkaian perubahan. Pada tahun 1960, Ferrari menjadi perseroan terbatas dan pada tahun 1969 mencapai kesepakatan dengan Fiat untuk menjualnya 50% sahamnya.
Pada tahun 1973, produksi dimulai dari mobil yang didukung oleh mesin V8 pertama yang dipasang di belakang yang terbukti sangat sukses secara komersial. Penjualan terus tumbuh sepanjang dekade 1960 hingga tahun 1970-an. Hal tersebut didorong oleh popularitas model seperti Ferrari 308 GTB, Ferrari 308 GT4 dan Ferrari GTS.
Pada tahun 1980, pendiri Ferrari yakni Enzo Ferrari meninggal. Dengan kondisi itu, Fiat meningkatkan sahamnya menjadi 90% dengan 10% sisanya tetap berada di tangan putra Enzo, Piero Ferrari.
Pada millenium baru, Ferrari kembali ke masa kesuksesan. Pada periode ini Ferrari mencatat serangkaian kemenangan mengesankan di tanah Amerika, termasuk tiga 12 Hours of Sebring dan satu 24 Hours of Daytona.
Pada perlombaan Formula 1, Scuderia memenangkan 13 gelar dunia antara tahun 2000 hingga 2008. Periode ini dalam sudut pandang komersial juga dimasukkan sebagai tahun peluncuran mobil yang sukses seperti Enzo Ferrari pada tahun 2002 dan F430 pada tahun 2004.
Semangat kompetisi itu justru akhirnya menular ke mobil-mobil produksi Ferrari. Mereka meyakini bahwa mobil-mobil yang mereka buat sama tangguhnya seperti mobil balap buatan Ferrari.
Di saat yang bersamaan Ferrari justru enggan menjual mobil ini secara massal. Mereka tidak ingin semua orang dapat dengan mudah memiliki Ferrari.
Jumlah yang terbatas, imej yan besar, serta performa mumpuni membuat Ferrari kini menjadi brand otomotif dunia yang paling bernilai versi Brand Finance Global 500.
"Pada 2015 Ferrari memiliki nilai pasar sebesar USD10 miliar saat pertama kali masuk di New York Stock Exchange. Kini nilainya mencapai USD30 miliar (Rp443,3 triliun)," ujar Tefi Alonso.
Lihat Juga: F80: Sang Penerus Tahta Supercar Ferrari, Mahakarya Berteknologi Tinggi Seharga Rp58 Miliar!
Di bawah kepemimpinannya yang kaku dan bertangan dingin, Ferrari menjelma dari merek mobil lokal Italia menjadi brand global mendunia. Padahal sejarah Ferrari lebih dari itu. Menurut Tefi Alonso, analis dari Strategy Factory, Ferrari berkembang melalui inovasi yang didapat melalui kompetisi.
Tanda-tanda itu sebenarnya terlihat jelas pada Juni 2023 ini. Baru-baru ini Ferrari berhasil menjadi juara di ajang balap ketahanan mobil 24 jam legendaris, LeMans 24 Hours.
Baca Juga
Tidak main-main, Ferrari berhasil mengalahkan Toyota yang telah lagi mendominasi ajang balapan ketahanan 24 jam itu. Spesialnya lagi catatan manis tersebut diraih 58 tahun setelah Ferrari meninggalkan LeMans 24 Hours.
Banyak yang tidak menyangkan Ferrari begitu digdaya di LeMans 24 Hours. Memang mereka punya sejarah yang sangat panjang di LeMans 24 Hours. Namun itu dulu bukan sekarang yang teknologi otomotifnya sudah sangat jauh berbeda.
"Ferrari adalah perusahaan di mana kemenangan adalah elemen budaya yang dominan. Mereka sangat ingin menang. Karyawan di Ferrari tidak merasakan persaingan sebagai halangan tapi sebagai upaya menciptakan inovasi dan tren," tulis Tefi Alonso.
Semangat persaingan dan inovasi itu tidak lain ditularkan oleh pendiri Enzo Ferrari. Sifatnya yang sangat kaku justru menyimpan semangat inovasi dan kompetisi yang begitu tinggi.
Kisah Enzo Ferrari yang kaku dan penuh semangat kompetisi itu bahkan pernah ditunjukkan dengan baik dalam film Ford v Ferrari yang dimainkan oleh Matt Damon dan Christian Bale.
Saat itu Enzo Ferrari digambarkan dengan sosok yang sangat misterius dan benci kalah. Dia ingin mobil buatannya adalah mobil pemenang.
Dari situlah kisah Ferrari selalu sangat menarik karena selalu ada cerita kompetisi di dalamnya. Kompetisi itu bahkan terasa saat pertama kali Enzo Ferrari membuat sebuah mobil yang sangat ikonik Ferrari 125 S.
Mobil ini didesain oleh Enzo Ferrari setelah Perang Dunia II selesai. Mobil ini memiliki mesin 1500 cc dengan dua silinder. Mobil ini dikendarai oleh Franco Cortese dalam balapan perdananya di Sirkuit Piacenza pada 11 Mei 1947.
Franco Cortese mencapai kemenangan pertamanya dengan mobil ini di Grand Prix Roma di sirkuit Terme di Caracalla pada tanggal 25 di bulan yang sama. Di tahun 1950, nama Ferrari terkenal di seluruh dunia.
Dalam balapan ketahanan, Ferrari memenangkan Mille Miglia pertamanya pada tahun 1948 dan 24 Hours of Le Mans pertamanya pada tahun 1949. Di Formula 1, dia mengambil grand prix Kejuaraan Dunia Formula 1 pertamanya pada tahun 1951 dan pada tahun 1952 telah memenangkan gelar Dunia bersama Alberto Ascari. Kemenangan tersebut terulang kembali pada tahun 1953.
Pada tahun 1951, Ferrari mulai melakukan kerja sama dengan Carrozzeria Scaglietti. Ferrari menugaskan perusahaan tersebut untuk membuat dan merakit sasisnya.
Ferrari sangat sukses dengan penjualan lebih dari tiga kali lipat antara tahun 1950 dan 1960. Ferrari menyadari bahwa mengembangkan industri bisnis memerlukan struktur perusahaan yang moderen dan dikombinasikan dengan baik.
Enzo Ferrari kemudian menerapkan serangkaian perubahan. Pada tahun 1960, Ferrari menjadi perseroan terbatas dan pada tahun 1969 mencapai kesepakatan dengan Fiat untuk menjualnya 50% sahamnya.
Pada tahun 1973, produksi dimulai dari mobil yang didukung oleh mesin V8 pertama yang dipasang di belakang yang terbukti sangat sukses secara komersial. Penjualan terus tumbuh sepanjang dekade 1960 hingga tahun 1970-an. Hal tersebut didorong oleh popularitas model seperti Ferrari 308 GTB, Ferrari 308 GT4 dan Ferrari GTS.
Pada tahun 1980, pendiri Ferrari yakni Enzo Ferrari meninggal. Dengan kondisi itu, Fiat meningkatkan sahamnya menjadi 90% dengan 10% sisanya tetap berada di tangan putra Enzo, Piero Ferrari.
Pada millenium baru, Ferrari kembali ke masa kesuksesan. Pada periode ini Ferrari mencatat serangkaian kemenangan mengesankan di tanah Amerika, termasuk tiga 12 Hours of Sebring dan satu 24 Hours of Daytona.
Pada perlombaan Formula 1, Scuderia memenangkan 13 gelar dunia antara tahun 2000 hingga 2008. Periode ini dalam sudut pandang komersial juga dimasukkan sebagai tahun peluncuran mobil yang sukses seperti Enzo Ferrari pada tahun 2002 dan F430 pada tahun 2004.
Semangat kompetisi itu justru akhirnya menular ke mobil-mobil produksi Ferrari. Mereka meyakini bahwa mobil-mobil yang mereka buat sama tangguhnya seperti mobil balap buatan Ferrari.
Di saat yang bersamaan Ferrari justru enggan menjual mobil ini secara massal. Mereka tidak ingin semua orang dapat dengan mudah memiliki Ferrari.
Jumlah yang terbatas, imej yan besar, serta performa mumpuni membuat Ferrari kini menjadi brand otomotif dunia yang paling bernilai versi Brand Finance Global 500.
"Pada 2015 Ferrari memiliki nilai pasar sebesar USD10 miliar saat pertama kali masuk di New York Stock Exchange. Kini nilainya mencapai USD30 miliar (Rp443,3 triliun)," ujar Tefi Alonso.
Lihat Juga: F80: Sang Penerus Tahta Supercar Ferrari, Mahakarya Berteknologi Tinggi Seharga Rp58 Miliar!
(wib)