UGM Luncurkan Mobil Listrik untuk Bandara, Bisa Digerakkan dengan Remote Kontrol
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan mobil listrik ramah lingkungan dengan bentuk unik. Mobil berkapasitas 4 dan 6 tempat duduk tersebut mampu melaju dengan kecepatan 25 Km per jam.
Mobil yang diberi nama Gajahmada Airpoirt Transporter Elektrik (GATe) ini memang dirancang khusus sebagai kendaraan untuk di bandara.
Tak hanya satu, GATe dibuat dengan berbagai macam tipe atau model. Salah satu model mobil listrik tersebut dapat dijalankan dengan remote kontrol.
“Komponennya beberapa dari impor dan dari Indonesia, TKDN 34 persen. Memang ini dikhususkan untuk di bandara,” ujar Ketua Pengembang GATe UGM Arif Wibisono.
Desain unik mobil listrik GATe dan kapasitas penumpang yang bisa ditambung dirancang dari riset UGM melibatkan pihak bandara. Hal itu agar teknologi dan bentuknya tepat guna.
"Kalau kita lihat teknologi kendaraan yang berkembang lebih dari sisi estetikanya kemudian itu yang kita kejar karena komponen kendaraan itu satu dan lain sudah sama,” katanya.
Untuk membuat satu unit mobil GATe dibutuhkan dana sekitar Rp150 juta. Sementara harga jualnya Rp200 juta. Saat ini, sudah ada beberapa pihak yang memesan.
Selain akan diproduksi massal, ke depan UGM juga akan mengembangkan mobil listrik yang digunakan di jalan raya.
“Ini merupakan bukti UGM berkomitmen melakukan penelitian-penelitian yang memang dibutuhkan dan mendukung untuk pengembangan-pengembangan selanjutnya, kita bisa lakukan ini atas dukungan LPDP,” ujar Rektor UGM Ova Emilia.
Mobil yang diberi nama Gajahmada Airpoirt Transporter Elektrik (GATe) ini memang dirancang khusus sebagai kendaraan untuk di bandara.
Tak hanya satu, GATe dibuat dengan berbagai macam tipe atau model. Salah satu model mobil listrik tersebut dapat dijalankan dengan remote kontrol.
“Komponennya beberapa dari impor dan dari Indonesia, TKDN 34 persen. Memang ini dikhususkan untuk di bandara,” ujar Ketua Pengembang GATe UGM Arif Wibisono.
Desain unik mobil listrik GATe dan kapasitas penumpang yang bisa ditambung dirancang dari riset UGM melibatkan pihak bandara. Hal itu agar teknologi dan bentuknya tepat guna.
"Kalau kita lihat teknologi kendaraan yang berkembang lebih dari sisi estetikanya kemudian itu yang kita kejar karena komponen kendaraan itu satu dan lain sudah sama,” katanya.
Untuk membuat satu unit mobil GATe dibutuhkan dana sekitar Rp150 juta. Sementara harga jualnya Rp200 juta. Saat ini, sudah ada beberapa pihak yang memesan.
Selain akan diproduksi massal, ke depan UGM juga akan mengembangkan mobil listrik yang digunakan di jalan raya.
“Ini merupakan bukti UGM berkomitmen melakukan penelitian-penelitian yang memang dibutuhkan dan mendukung untuk pengembangan-pengembangan selanjutnya, kita bisa lakukan ini atas dukungan LPDP,” ujar Rektor UGM Ova Emilia.
(msf)