Dijual Rp198 Juta, Ini Alasan Vespa Elettrica Tidak Dibekali Standar Samping
loading...
A
A
A
JAKARTA - Motor Listrik Vespa Elettrica resmi dijual oleh PT Piaggio Indonesia (PID) dengan harga Rp198 juta one the road (OTR) Jakarta. Tapi dengan harga yang melampaui mobil LCGC itu, skuter matik ini tak dilengkapi standar samping.
Vespa Eletrrica dijual secara perdana di Asia Pasifik, tepat di Indonesia dengan diimpor secara utuh dari Italia. Hal tersebut membuat skutik listrik ini memiliki produk yang sama persis dengan yang dijual di Negeri Pizza itu, termasuk tidak adanya standar samping.
Ternyata, ada alasan tersendiri mengenai tidak adanya standar samping pada Vespa Elettrica yang dijual di Indonesia. PR and Communications Manager PT Piaggio Indonesia Ayu Hapsari mengatakan, ini ternyata untuk keselamatan.
“Alasan khususnya pertama karena ini build up, di Italia juga tidak ada. Mungkin mereka pikirkan juga faktor safety-nya karena motor ini terlalu senyap, tidak tahu mesinnya nyala atau tidak, takutnya saat distandar samping (tiba-tiba digas) motor bisa lari,” kata Ayu saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (24/8).
Hilangnya standar samping pada Vespa Elettrica mengingatkan kita pada Vespa klasik yang juga tidak dilengkapi dengan komponen tersebut. Tetapi bagi pengendara di era modern, perangkat satu ini sangat dibutuhkan, terutama bagi wanita karena butuh teknik khusus.
Namun, Vespa Eletrrica memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan Vespa Primavera. Skutik listrik ini memiliki berat 130 kg lengkap dengan baterai, sedangkan bobot kotor Primavera 147 kg.
Skuter listrik ini dibekali oleh baterai lithium-ion jenis LiFePo4 berkapasitas 4,2 kWh dengan jarak tempuh maksimal 100 kilometer. Butuh waktu 4 jam untuk mengisi daya baterai sampai penuh dengan tekanan 220 V.
Baterainya memberi efisiensi sangat baik, yaitu hingga 1.000 siklus pengisian penuh. Bahkan, baterai masih mempertahankan 80 persen kapasitasnya dan tetap dapat digunakan dengan sempurna.
Vespa Elettrica menggunakan motor listrik sebesar 2 kW yang dapat menghasilkan tenaga 4 kW (5,4 hp) dan torsi puncak 200 Nm. Skuter ini juga terbagi dalam dua pilihan, yakni Standard dan RED.
Untuk kecepatannya juga dibagi lagi menjadi dua. Untuk Standard dapat melaju dengan kecepatan maksimal 45 km/jam dan 70 km/jam. Sedangkan varian RED hadir dengan tiga pilihan kecepatan, yaitu 25 km/jam, 45 km/jam, dan 70 km/jam.
Terdapat juga fitur Kinetic Energy Recovery System (KERS) yang membantu efisiensi pengisian daya. Fitur ini juga memungkinkan mengisi ulang baterai selama fase perlambatan kecepatan saat berkendara.
Untuk mengisi daya secara optimal, pengguna cukup menarik kabel dari kompartemen di bawah jok, di mana biasanya terletak tutup bahan bakar, dan menyambungkannya ke stop kontak langsung.
Agar kenyamanan lebih lagi bagi pengguna, baterai Vespa Elettrica telah memenuhi sertifikasi IP65, menjadikannya tahan terhadap debu dan air tekanan rendah. PT Piaggio Indonesia juga memberikan garansi bateraiselama3tahun.
Vespa Eletrrica dijual secara perdana di Asia Pasifik, tepat di Indonesia dengan diimpor secara utuh dari Italia. Hal tersebut membuat skutik listrik ini memiliki produk yang sama persis dengan yang dijual di Negeri Pizza itu, termasuk tidak adanya standar samping.
Ternyata, ada alasan tersendiri mengenai tidak adanya standar samping pada Vespa Elettrica yang dijual di Indonesia. PR and Communications Manager PT Piaggio Indonesia Ayu Hapsari mengatakan, ini ternyata untuk keselamatan.
“Alasan khususnya pertama karena ini build up, di Italia juga tidak ada. Mungkin mereka pikirkan juga faktor safety-nya karena motor ini terlalu senyap, tidak tahu mesinnya nyala atau tidak, takutnya saat distandar samping (tiba-tiba digas) motor bisa lari,” kata Ayu saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (24/8).
Hilangnya standar samping pada Vespa Elettrica mengingatkan kita pada Vespa klasik yang juga tidak dilengkapi dengan komponen tersebut. Tetapi bagi pengendara di era modern, perangkat satu ini sangat dibutuhkan, terutama bagi wanita karena butuh teknik khusus.
Namun, Vespa Eletrrica memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan Vespa Primavera. Skutik listrik ini memiliki berat 130 kg lengkap dengan baterai, sedangkan bobot kotor Primavera 147 kg.
Skuter listrik ini dibekali oleh baterai lithium-ion jenis LiFePo4 berkapasitas 4,2 kWh dengan jarak tempuh maksimal 100 kilometer. Butuh waktu 4 jam untuk mengisi daya baterai sampai penuh dengan tekanan 220 V.
Baterainya memberi efisiensi sangat baik, yaitu hingga 1.000 siklus pengisian penuh. Bahkan, baterai masih mempertahankan 80 persen kapasitasnya dan tetap dapat digunakan dengan sempurna.
Vespa Elettrica menggunakan motor listrik sebesar 2 kW yang dapat menghasilkan tenaga 4 kW (5,4 hp) dan torsi puncak 200 Nm. Skuter ini juga terbagi dalam dua pilihan, yakni Standard dan RED.
Untuk kecepatannya juga dibagi lagi menjadi dua. Untuk Standard dapat melaju dengan kecepatan maksimal 45 km/jam dan 70 km/jam. Sedangkan varian RED hadir dengan tiga pilihan kecepatan, yaitu 25 km/jam, 45 km/jam, dan 70 km/jam.
Terdapat juga fitur Kinetic Energy Recovery System (KERS) yang membantu efisiensi pengisian daya. Fitur ini juga memungkinkan mengisi ulang baterai selama fase perlambatan kecepatan saat berkendara.
Untuk mengisi daya secara optimal, pengguna cukup menarik kabel dari kompartemen di bawah jok, di mana biasanya terletak tutup bahan bakar, dan menyambungkannya ke stop kontak langsung.
Agar kenyamanan lebih lagi bagi pengguna, baterai Vespa Elettrica telah memenuhi sertifikasi IP65, menjadikannya tahan terhadap debu dan air tekanan rendah. PT Piaggio Indonesia juga memberikan garansi bateraiselama3tahun.
(dan)