5 Penyebab Mobil Boros, Gaya Mengemudi hingga BBM Kurang Tepat

Senin, 04 September 2023 - 10:51 WIB
loading...
A A A
Jika ingin penggunaan bahan bakar lebih efisien, lakukan penggantian oli dengan jarak rata-rata setiap 5.000 km. Tapi, kota-kota yang memiliki tingkat kepadatan lalu lintas tinggi, disarankan menggunakan hitungan meter per jam.

“Kalau di Jakarta sebaiknya menggunakan ukuran meter per jam. Saat macet mesin terus berputar dan oli juga terus bekerja melumasi komponen mesin. Untuk itu, disarankan mengganti oli setiap enam bulan sekali,” ujar Mustofa.

Apabila melewati jarak tersebut, maka bisa mengakibatkan penurunan kualitas pada oli. Dampaknya adalah berkurangnya kinerja mesin dan menyebabkan bahan bakar menjadi boros.

5. Menggunakan BBM yang tidak tepat

Mengetahui jenis bahan bakar yang tepat untuk kendaraan menjadi hal yang penting agar bensin mobil tidak boros. Oleh karena itu, tersedia beberapa pilihan oktan atau RON, mulai dari 90 hingga 98.

Saat ini, disarankan mobil menggunakan bahan bakar dengan RON 92 demi menjaga mesin tetap bersih dan irit. Menggunakan oktan yang lebih rendah, membuat mesin bekerja keras demi mencapai tenaga yang diinginkan sehingga bensin menjadi boros.

“Mobil turbo bisa saja menggunakan bensin Pertalite, tapi akan jadi lebih boros. Mesin membutuhkan tingkat pembakaran tinggi, sehingga bensin akan terus disalurkan. Untuk itu, jika ingin lebih irit pakai oktan lebih tinggi,” kata Rifat Sungkar saat dihubungi.

Perawatan mobil menjadi kunci utama agar bahan bakar yang digunakan tidak boros. Cara ini akan membuat mesin yang tadinya boros akan kembali prima. Konsumsi bahan bakar pun jadi lebih irit.
(msf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4347 seconds (0.1#10.140)