5 Penyebab Mobil Boros, Gaya Mengemudi hingga BBM Kurang Tepat

Senin, 04 September 2023 - 10:51 WIB
loading...
5 Penyebab Mobil Boros, Gaya Mengemudi hingga BBM Kurang Tepat
Penyebab mobil boros BBM bisa akibat tekanan angin kurang atau karena mesin tidak terawatt. (Foto: Mypertamina)
A A A
JAKARTA - Penyebab mobil boros penting dipahami agar pengeluaran harian bisa lebih hemat lantaran harga BBM semakin mahal.

Ada banyak penyebab mobil boros mulai dari gaya berkendara yang kurang tepat, kurangnya tekanan angin pada ban, hingga penggunaan BBM yang kurang tepat.

Salah satu tantangan penyebab mobil boros di wilayah DKI Jakarta adalah kemacetan di mana-mana. Walhasil meski jarak yang ditempuh tidak jauh tapi konsumsi BBM lumayan banyak.

Lantaran itu penting untuk mengetahui informasi tentang penyebab mobil boros. Berikut ulasannya dirangkum dari berbagai sumber, Senin (4/9/2023).



1. Gaya berkendara

Penyebab mobil boros yang pertama adalah gaya berkendara. Cara mengemudi yang tenang dan tidak ugal-ugalan memperbesar kemungkinan konsumsi bahan bakar lebih hemat.

Beda halnya ketika berkendara secara agresif dengan menekan pedal gas terlalu dalam demi mencapai kecepatan yang diinginkan. Ini membuat BBM akan lebih boros karena mesin membutuhkan tingkat pembakaran tinggi.

2. Penggunaan AC terlalu dingin

Penggunaan Air Conditioner (AC) di Indonesia, khususnya di Jakarta memang sangat dibutuhkan. Tetapi, penggunaan AC mobil yang berlebihan bisa membuat BBM boros.

“Penggunaan AC disarankan pada suhu 24-25 derajat celcius. Memang tidak cukup untuk di Jakarta, tapi ini jadi salah satu cara untuk mencapai konsumsi bensin yang diinginkan,” kata Agus Mustofa, Technical Support Auto2000.

Ketika AC disetel pada suhu rendah, maka kompresor yang memompa refrigerant akan membagi daya. Pengaruhnya adalah power mesin terkuras banyak dan kompresor AC bekerja dengan keras.

ECU mobil akan memerintahkan pompa bensin menyalurkan bahan bakar lebih banyak demi mencapai putaran mesin yang dibutuhkan. Ini akan menyebabkan penggunaan BBM mobil lebih boros.

3. Ban mobil kurang angin

Ban mobil kurang angin juga bisa menjadi penyebab BBM boros karena daya gesek pada permukaan aspal semakin besar dan bobotnya bertambah. Ini menyebabkan daya putar dan beban mesin tidak seimbang.

Jika terjadi seperti itu, maka mesin membutuhkan BBM lebih banyak untuk meningkatkan pembakaran demi mencapai tenaga yang dibutuhkan. Hasilnya, bahan bakar mobil lebih cepat habis.

Pemilik mobil harus rutin mengecek tekanan ban mobil dan memperhitungkan dengan tepat ketika ingin mengganti ukuran ban. Mengingat ukuran ban yang berubah juga bisa membuat BBM mobil boros.



4. Telat mengganti oli

Mengganti oli tak sesuai dengan yang dianjurkan setiap pabrikan jadi salah satu hal yang perlu diperhatikan pemilik mobil. Ini bisa menjadi penyebab BBM boros ketika pergantiannya tak sesuai dengan yang telah direkomendasikan.

Jika ingin penggunaan bahan bakar lebih efisien, lakukan penggantian oli dengan jarak rata-rata setiap 5.000 km. Tapi, kota-kota yang memiliki tingkat kepadatan lalu lintas tinggi, disarankan menggunakan hitungan meter per jam.

“Kalau di Jakarta sebaiknya menggunakan ukuran meter per jam. Saat macet mesin terus berputar dan oli juga terus bekerja melumasi komponen mesin. Untuk itu, disarankan mengganti oli setiap enam bulan sekali,” ujar Mustofa.

Apabila melewati jarak tersebut, maka bisa mengakibatkan penurunan kualitas pada oli. Dampaknya adalah berkurangnya kinerja mesin dan menyebabkan bahan bakar menjadi boros.

5. Menggunakan BBM yang tidak tepat

Mengetahui jenis bahan bakar yang tepat untuk kendaraan menjadi hal yang penting agar bensin mobil tidak boros. Oleh karena itu, tersedia beberapa pilihan oktan atau RON, mulai dari 90 hingga 98.

Saat ini, disarankan mobil menggunakan bahan bakar dengan RON 92 demi menjaga mesin tetap bersih dan irit. Menggunakan oktan yang lebih rendah, membuat mesin bekerja keras demi mencapai tenaga yang diinginkan sehingga bensin menjadi boros.

“Mobil turbo bisa saja menggunakan bensin Pertalite, tapi akan jadi lebih boros. Mesin membutuhkan tingkat pembakaran tinggi, sehingga bensin akan terus disalurkan. Untuk itu, jika ingin lebih irit pakai oktan lebih tinggi,” kata Rifat Sungkar saat dihubungi.

Perawatan mobil menjadi kunci utama agar bahan bakar yang digunakan tidak boros. Cara ini akan membuat mesin yang tadinya boros akan kembali prima. Konsumsi bahan bakar pun jadi lebih irit.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2478 seconds (0.1#10.140)