Data Terbaru, Mobil Listrik Keok Lawan Mobil Hybrid di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kampanye kendaraan ramah lingkungan ternyata belum berpengaruh besar terhadap penjualan mobil listrik di Indonesia.
Faktanya, mobil listrik meskipun hadir dengan model-model baru, masih kalah jauh dengan mobil hybrid dari sisi penjualan. Harga mobil listrik yang relatif mahal disinyalir jadi penyebab hal ini.
"Perkembangan kendaraan bermotor non ICE (internal combustion engine) di Indonesia masih relatif kecil, dikarenakan harganya yang masih relatif tinggi. Harga kendaraan bermotor di Indonesia masih didominasi di harga kurang lebih Rp300 juta," ujar Kukuh Kumara, Sekretaris Umum GAIKINDO di Denpasar, Bali, Rabu (6/9/2023).
Data penjualan GAIKINDO pada periode Januari-Juli 2023 mencatat penjualan mobil hybrid sudah mencapai 23.042 unit. Rinciannya, sebanyak 23.004 unit mobil hybrid dan 38 unit mobil plug-in hybrid terjual. Jumlah tersebut lebih banyak hampir empat kali lipat dibanding mobil listrik , dalam periode yang sama, yang hanya mencapai 6.920 unit.
Kondisi ini jauh berbeda dibanding tahun 2022. Saat itu, penjualan mobil listrik nyaris menyamai penjualan mobil hybrid. Tercatat telah terjual 10.327 unit mobil listrik, sementara mobil hybrid dan plug-in hybrid sebanyak 10.354 unit.
Pada 2021, angka penjulan mobil listrik justru benar-benar jauh dibandingkan mobil hybrid. Pada 2021 hanya tercatat 687 unit mobil listrik yang terjual. Sebaliknya di 2021 terdapat 2.472 unit mobil hybrid dan 46 unit mobil plug-in hybrid yang terjual.
Kendati demikian, Kukuh Kumara menyatakan perkembangan mobil listrik di Tanah Air cukup pesat. Hanya saja harga yang masih relatif mahal merupakan salah satu kendala.
Berdasarkan penelusuran, harga mobil listrik termurah di Indonesia saat ini masih dipegang oleh Wuling Air ev dan SERES E1 mulai Rp188 juta dan Rp189 juta.
Hanya saja selain kedua mobil listrik itu, rata-rata harganya sudah di atas Rp500 juta hingga mencapai nyaris Rp3 miliar.
Faktanya, mobil listrik meskipun hadir dengan model-model baru, masih kalah jauh dengan mobil hybrid dari sisi penjualan. Harga mobil listrik yang relatif mahal disinyalir jadi penyebab hal ini.
"Perkembangan kendaraan bermotor non ICE (internal combustion engine) di Indonesia masih relatif kecil, dikarenakan harganya yang masih relatif tinggi. Harga kendaraan bermotor di Indonesia masih didominasi di harga kurang lebih Rp300 juta," ujar Kukuh Kumara, Sekretaris Umum GAIKINDO di Denpasar, Bali, Rabu (6/9/2023).
Data penjualan GAIKINDO pada periode Januari-Juli 2023 mencatat penjualan mobil hybrid sudah mencapai 23.042 unit. Rinciannya, sebanyak 23.004 unit mobil hybrid dan 38 unit mobil plug-in hybrid terjual. Jumlah tersebut lebih banyak hampir empat kali lipat dibanding mobil listrik , dalam periode yang sama, yang hanya mencapai 6.920 unit.
Kondisi ini jauh berbeda dibanding tahun 2022. Saat itu, penjualan mobil listrik nyaris menyamai penjualan mobil hybrid. Tercatat telah terjual 10.327 unit mobil listrik, sementara mobil hybrid dan plug-in hybrid sebanyak 10.354 unit.
Pada 2021, angka penjulan mobil listrik justru benar-benar jauh dibandingkan mobil hybrid. Pada 2021 hanya tercatat 687 unit mobil listrik yang terjual. Sebaliknya di 2021 terdapat 2.472 unit mobil hybrid dan 46 unit mobil plug-in hybrid yang terjual.
Kendati demikian, Kukuh Kumara menyatakan perkembangan mobil listrik di Tanah Air cukup pesat. Hanya saja harga yang masih relatif mahal merupakan salah satu kendala.
Berdasarkan penelusuran, harga mobil listrik termurah di Indonesia saat ini masih dipegang oleh Wuling Air ev dan SERES E1 mulai Rp188 juta dan Rp189 juta.
Hanya saja selain kedua mobil listrik itu, rata-rata harganya sudah di atas Rp500 juta hingga mencapai nyaris Rp3 miliar.