Volvo Siap Akhiri Produksi Mobil Bermesin Diesel Awal Tahun Depan
loading...
A
A
A
BERLIN - Seperti kita ketahui bersama, Volvo merupakan salah satu merek otomotif yang akan berubah menjadi merek full-time EV pada akhir dekade ini.
BACA JUGA - Tips Merawat Mobil Diesel Biar Lebih Awet dan Makin Bandel
Mulai awal tahun depan, pabrikan asal Swedia tersebut diperkirakan akan berhenti menjual kendaraan bermesin diesel di Inggris, menjadikannya salah satu pabrikan utama yang berhenti menawarkan model diesel di sana.
Artinya, pelanggan Volvo hanya bisa mendapatkan jajaran model kendaraan full electric (EV), plug-in hybrid (PHEV), dan ringan hybrid (MHEV).
Volvo sebelumnya memiliki unit pengembangan mesin pembakaran internal sendiri, sebelum bertransformasi menjadi Aurobay - dibentuk melalui kemitraan dengan Geely.
Tahun lalu, Volvo menjual seluruh kepemilikannya di Aurobay, sehingga tidak ada lagi anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan mesin pembakaran internal baru.
Menariknya, selama setahun terakhir, mayoritas kendaraan Volvo yang dijual di Eropa terdiri dari model mesin diesel hingga Volvo meluncurkan model EV pertamanya, XC40 Recharge pada tahun 2019.
Sejak itu, penjualan model bermesin diesel di Eropa menurun karena kekhawatiran terhadap perubahan iklim, serta emisi nitrogen oksida yang menjadi masalah di perkotaan.
Di pasar Inggris, Volvo baru-baru ini berhenti menawarkan model sedan dan wagon untuk fokus pada lini model SUV yang jauh lebih menguntungkan.
Dua model EV baru Volvo diharapkan semakin meningkatkan dominasi model SUV merek tersebut, yakni Volvo EX30 dan Volvo EX90.
Lihat Juga: Kredit Pajak Dihapus, Mobil Listrik Terpukul: Industri EV Hadapi Masa Sulit di Bawah Trump?
BACA JUGA - Tips Merawat Mobil Diesel Biar Lebih Awet dan Makin Bandel
Mulai awal tahun depan, pabrikan asal Swedia tersebut diperkirakan akan berhenti menjual kendaraan bermesin diesel di Inggris, menjadikannya salah satu pabrikan utama yang berhenti menawarkan model diesel di sana.
Artinya, pelanggan Volvo hanya bisa mendapatkan jajaran model kendaraan full electric (EV), plug-in hybrid (PHEV), dan ringan hybrid (MHEV).
Volvo sebelumnya memiliki unit pengembangan mesin pembakaran internal sendiri, sebelum bertransformasi menjadi Aurobay - dibentuk melalui kemitraan dengan Geely.
Tahun lalu, Volvo menjual seluruh kepemilikannya di Aurobay, sehingga tidak ada lagi anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan mesin pembakaran internal baru.
Menariknya, selama setahun terakhir, mayoritas kendaraan Volvo yang dijual di Eropa terdiri dari model mesin diesel hingga Volvo meluncurkan model EV pertamanya, XC40 Recharge pada tahun 2019.
Sejak itu, penjualan model bermesin diesel di Eropa menurun karena kekhawatiran terhadap perubahan iklim, serta emisi nitrogen oksida yang menjadi masalah di perkotaan.
Di pasar Inggris, Volvo baru-baru ini berhenti menawarkan model sedan dan wagon untuk fokus pada lini model SUV yang jauh lebih menguntungkan.
Dua model EV baru Volvo diharapkan semakin meningkatkan dominasi model SUV merek tersebut, yakni Volvo EX30 dan Volvo EX90.
Lihat Juga: Kredit Pajak Dihapus, Mobil Listrik Terpukul: Industri EV Hadapi Masa Sulit di Bawah Trump?
(wbs)