Ini Alasan Mobil Warna Putih dan Hitam Jadi Favorit, Nilai Ekonomi Jadi Pertimbangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pabrikan banyak menawarkan warna unik untuk produk mobil andalannya yang diluncurkan. Uniknya konsumen justru tetap setia dengan mobil berwarna putih dan hitam.
Ambil contoh Honda HR-V yang punya dua warna unik yakni Sand Khaki Pearl dan Ignite Red Metallic. Warna yang tak kalah keren juga hadir di Mitsubishi XForce yakni Energetic Yellow Metallic dan Graphite Gray Metallic.
Uniknya warna-warna tersebut justru tidak jadi pilihan favorit di masyarakat. Banyak dari mereka justru lebih memilih warna-warna yang sudah mapan di jalan yakni hitam dan putih.
Rifat Sungkar, Wakil Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), yang ditemui di kawasan Jakarta akhir pekan lalu mengatakan hal itu terjadi karena tiga faktor. Pertama ada warna-warna yang memang tidak bisa tergantikan.
Warna itu tetap jadi favorit meski tren terus berganti. "Itu berlaku buat warna hitam. Warna hitam selalu disukai dan tidak pernah hilang," jelasnya.
Selain itu dia mengatakan ada tren warna putih yang sangat dominan. Warna putih bahkan dibilang sebagai warna pengganti dari silver atau perak.
Tren warna putih juga dipicu oleh maraknya pengaruh modifikasi Japanese Domestic Market (JDM) yang kuat dengan nuansa putih. "Sejak ada sosial moedia tren JDM membuat warna putih jadi punya nilai tinggi," jelasnya.
Suami aktris Sissy Priscillia mengatakan faktor kedua adalah faktor spektrum warna. Menurut dia spektrum warna akan dipengaruhi oleh sinar matahari. "Warna hitam dan putih tidak terpengaruh spektrum. Jadi warnanya akan selalu solid," terangnya.
Faktor ketiga yang paling menurut Rifat Sungkar adalah pengaruh harga di pasar mobil bekas. Dia mengatakan mobil warna hitam dan putih memiliki harga jual kembali yang sangat tinggi.
Dari situ masyarakat selalu tertarik memilih mobil warna hitam dan putih. Faktanya lagi menurut dia orang Indonesia melihat mobil bukan sarana transportasi saja tapi juga punya nilai ekonomi.
"Dari situ mobil warna hitam dan putih menguasai market. Di secondary market juga dikuasai oleh warna hitam dan putih," pungkasnya.
Ambil contoh Honda HR-V yang punya dua warna unik yakni Sand Khaki Pearl dan Ignite Red Metallic. Warna yang tak kalah keren juga hadir di Mitsubishi XForce yakni Energetic Yellow Metallic dan Graphite Gray Metallic.
Uniknya warna-warna tersebut justru tidak jadi pilihan favorit di masyarakat. Banyak dari mereka justru lebih memilih warna-warna yang sudah mapan di jalan yakni hitam dan putih.
Rifat Sungkar, Wakil Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), yang ditemui di kawasan Jakarta akhir pekan lalu mengatakan hal itu terjadi karena tiga faktor. Pertama ada warna-warna yang memang tidak bisa tergantikan.
Warna itu tetap jadi favorit meski tren terus berganti. "Itu berlaku buat warna hitam. Warna hitam selalu disukai dan tidak pernah hilang," jelasnya.
Selain itu dia mengatakan ada tren warna putih yang sangat dominan. Warna putih bahkan dibilang sebagai warna pengganti dari silver atau perak.
Tren warna putih juga dipicu oleh maraknya pengaruh modifikasi Japanese Domestic Market (JDM) yang kuat dengan nuansa putih. "Sejak ada sosial moedia tren JDM membuat warna putih jadi punya nilai tinggi," jelasnya.
Suami aktris Sissy Priscillia mengatakan faktor kedua adalah faktor spektrum warna. Menurut dia spektrum warna akan dipengaruhi oleh sinar matahari. "Warna hitam dan putih tidak terpengaruh spektrum. Jadi warnanya akan selalu solid," terangnya.
Faktor ketiga yang paling menurut Rifat Sungkar adalah pengaruh harga di pasar mobil bekas. Dia mengatakan mobil warna hitam dan putih memiliki harga jual kembali yang sangat tinggi.
Dari situ masyarakat selalu tertarik memilih mobil warna hitam dan putih. Faktanya lagi menurut dia orang Indonesia melihat mobil bukan sarana transportasi saja tapi juga punya nilai ekonomi.
"Dari situ mobil warna hitam dan putih menguasai market. Di secondary market juga dikuasai oleh warna hitam dan putih," pungkasnya.
(wib)