Produsen Helm Lokal Peduli Talenta Muda Indonesia

JAKARTA - Talenta muda Indonesia membutuhkan wadah agar bisa mencapai kejuaraan dengan level yang lebih tinggi. Dibutuhkan gerakan dari sejumlah pihak agar talenta yang dimiliki para pembalap muda tidak terbuang sia-sia.
Hal ini menjadi perhatian produsen helm lokal, RSV, yang tak ingin talenta muda Indonesia terbuang begitu saja. Untuk itu, mereka menggelar ajang balap motor bertajuk Pertamina Enduro RSV Championship.

Sebagai informasi, ini bukan ajang balap berseri seperti Kejuaraan Daerah (Kejurda) maupun Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Melainkan ajang balap ini diadakan untuk membantu talenta muda berkesempatan untuk naik ke level lebih tinggi.

Kelas yang dipertarungkan juga beragam, mulai Matic 130cc TU Open, Bebek 150cc Rookie, Bebek 2T 125cc Open, Matic 150cc TU Open, Underbone 2T 130cc Open, Bebek 150cc Beginner Max 16 Thn, dan Sport 140cc Standar Chamber.




Selain itu ada juga kelas Bebek 150cc Expert, Ex Rider A (Pro Mix), Bebek 150cc Novice, dan Matic 130cc MP7 (Wanita), Superpro 140cc Open, Vespa 2T TU Largeframe (Non Pembalap), Bebek 2T 116cc Open, Ex Rider B (Pro Lokal), dan Bebek 130cc 4T Open.

“Pembedanya ajang ini hadiahnya cukup besar. Visi kita tidak pernah keinginan untuk lebih besar dari Kejurda dan Kejurnas, meski di sini lebih besar hadiahnya. Tapi kita mau isi gap kosong antara pembalap amatir ke event-event profesional,” kata Richard Ryan, Executive Director RSV Helmet di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023) ini.



Richard menegaskan pihaknya bersama sponsor utama mendukung para pembalap amatir yang masih mencari cara untuk menuju ke kejuaraan besar. Kendati begitu, ajang balap ini juga terbuka untuk pembalap profesional untuk mengasah kemampuan mereka.

“Kita full suport pembalap amatir, supaya mereka bisa naik kelas. Kita tahu kan balap motor ini olahraga mahal, tapi kelasnya masih menengah. Sedangkan pembalap pro sudah punya jalurnya masing-masing,” ujarnya.

Melihat kesuksesan debut Pertamina Enduro RSV Championship yang terlihat dari membludaknya jumlah peserta, Richard berharap tahun depan bisa digelar lebih banyak lagi, meski bukan ajang balap seri “Tahun depan kita ingin gelar lima ajang balap, kita mulai setelah pemilu. Bukan cuma di sini (Sentul), tapi juga di Semarang dan Surabaya. Kita pilih Pulau Jawa dulu biar biaya operasional tim tidak terlalu besar,” ucapnya.