Usai Kalah dari BYD, Tesla Tarik Kembali 1,6 Juta Mobil Listrik di China
loading...
A
A
A
BEIJING - Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (SAMR) Regulator pasar China umumkan Tesla menarik kembali lebih dari 1,6 juta kendaraan listrik (EV).
BACA JUGA - Ini Beda BYD Seal, BYD Dolphin, dan BYD Atto 3 yang Bakal Masuk Indonesia
Dalam sebuah pegumuman SAMR menyatakan bahwa model yang ditarik adalah model impor Model S, Model X, Model 3 serta model domestik 3 dan Model Y.
Seperti dilansir dari AFP, Minggu (7/1/2024), penarikan kembali tersebut untuk tanggal produksi antara 26 Agustus 2014 hingga 20 Desember 2023.
Hal ini menandai pukulan besar lainnya bagi perusahaan AS tersebut hanya beberapa hari setelah penjualan kendaraan listrik globalnya dikalahkan oleh BYD China pada kuartal keempat.
Penarikan kembali ini dipicu oleh ditemukannya masalah pada fungsi assisted steering dan sistem penguncian pintu mobil.
China adalah komponen penting dari tata letak penjualan global Tesla, karena Tiongkok merupakan pasar konsumen yang besar sekaligus menjadi tuan rumah pabrik manufaktur utama di Shanghai.
“Mulai saat ini, sebanyak 1.610.105 kendaraan listrik Model S, Model X dan Model 3 yang diimpor serta kendaraan listrik Model 3 dan Model Y dalam negeri dengan tanggal produksi antara 26 Agustus 2014 hingga 20 Desember 2023 akan ditarik kembali,'' kata SAMR.
“Untuk kendaraan yang termasuk dalam cakupan penarikan ini, ketika fungsi kemudi bantuan otomatis diaktifkan, pengemudi dapat menyalahgunakan fungsi kemudi bantuan gabungan level dua, sehingga meningkatkan risiko tabrakan kendaraan dan menimbulkan bahaya keselamatan,” tambahnya.
Penarikan kembali juga mencakup 7.538 model Tesla yang diimpor yang dibuat antara 26 Oktober 2022 hingga 16 November 2023 yang ditemukan mengalami masalah pada kontrol logika buka kunci pintu.
Pada tahun 2022, perusahaan tersebut menarik kembali hampir 128,000 mobil di China karena kerusakan inverter motor belakang dan bulan lalu, Tesla mulai menarik kembali lebih dari dua juta kendaraan di AS dan Kanada karena risiko terkait perangkat lunak autopilot.
China sangat mendorong penjualan kendaraan listrik dan hibrida melalui subsidi dan bertujuan agar sebagian besar mobil menggunakan energi ramah lingkungan pada tahun 2035.
Saat berkunjung ke China musim semi lalu, bos Tesla Elon Musk memuji vitalitas negara tersebut.
Ia menyatakan siap untuk terus memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan.
BACA JUGA - Ini Beda BYD Seal, BYD Dolphin, dan BYD Atto 3 yang Bakal Masuk Indonesia
Dalam sebuah pegumuman SAMR menyatakan bahwa model yang ditarik adalah model impor Model S, Model X, Model 3 serta model domestik 3 dan Model Y.
Seperti dilansir dari AFP, Minggu (7/1/2024), penarikan kembali tersebut untuk tanggal produksi antara 26 Agustus 2014 hingga 20 Desember 2023.
Hal ini menandai pukulan besar lainnya bagi perusahaan AS tersebut hanya beberapa hari setelah penjualan kendaraan listrik globalnya dikalahkan oleh BYD China pada kuartal keempat.
Penarikan kembali ini dipicu oleh ditemukannya masalah pada fungsi assisted steering dan sistem penguncian pintu mobil.
China adalah komponen penting dari tata letak penjualan global Tesla, karena Tiongkok merupakan pasar konsumen yang besar sekaligus menjadi tuan rumah pabrik manufaktur utama di Shanghai.
“Mulai saat ini, sebanyak 1.610.105 kendaraan listrik Model S, Model X dan Model 3 yang diimpor serta kendaraan listrik Model 3 dan Model Y dalam negeri dengan tanggal produksi antara 26 Agustus 2014 hingga 20 Desember 2023 akan ditarik kembali,'' kata SAMR.
“Untuk kendaraan yang termasuk dalam cakupan penarikan ini, ketika fungsi kemudi bantuan otomatis diaktifkan, pengemudi dapat menyalahgunakan fungsi kemudi bantuan gabungan level dua, sehingga meningkatkan risiko tabrakan kendaraan dan menimbulkan bahaya keselamatan,” tambahnya.
Penarikan kembali juga mencakup 7.538 model Tesla yang diimpor yang dibuat antara 26 Oktober 2022 hingga 16 November 2023 yang ditemukan mengalami masalah pada kontrol logika buka kunci pintu.
Pada tahun 2022, perusahaan tersebut menarik kembali hampir 128,000 mobil di China karena kerusakan inverter motor belakang dan bulan lalu, Tesla mulai menarik kembali lebih dari dua juta kendaraan di AS dan Kanada karena risiko terkait perangkat lunak autopilot.
China sangat mendorong penjualan kendaraan listrik dan hibrida melalui subsidi dan bertujuan agar sebagian besar mobil menggunakan energi ramah lingkungan pada tahun 2035.
Saat berkunjung ke China musim semi lalu, bos Tesla Elon Musk memuji vitalitas negara tersebut.
Ia menyatakan siap untuk terus memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan.
(wbs)