Jepang Nggak Mau Kecolongan Lagi, MLIT Turun Tangan di Kasus Daihatsu
loading...
A
A
A
TOKYO - Skandal pemalsuan data keamanan yang dilakukan Daihatsu, membuat Pemerintah Jepang sangat ketat mengawasi proses produksi industri otomotif.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang melakukan tes tabrak terhadap kendaraan komersial ringan ini dikarenakan imbas dari manipulasi aspek keselamatan yang sebelumnya dilakukan Daihatsu Motor.
Laporan terbaru NHK menyebut MLIT melakukan tes tabrak terhadap mobil itu untuk menguji keakuratan fungsi kantong udara (airbag) yang ada padanya.
“Tes tabrak dilakukan secara terbuka dan mengundang media lokal Jepang untuk menyaksikannya,” bunyi keterangan Kementerian.
“Oleh karena itu perlu dilakukan uji untuk memastikan bahwa airbag itu apakah benar-benar secara otomotis terdeteksi oleh sensor. Sehingga memberikan perlindungan ke supir dan penumpang di sampingnya saat terjadi benturan keras jika terjadi kecelakaan,” papar MLIT.
Sebelum tes tabrak dilakukan, MLIT telah mencabut izin tipe kendaraan/Vehicle Type Approval (VTA) untuk sejumlah model mobil buatan Daihatsu yang disinyalir mengalami masalah akibat manipulasi itu,termasuk tiga model tersebut. Pencabutan izin itu untuk mencegah mobil didistribsikan dan dijual.
Seperti diketahui, Hasil investigasi terungkap Daihatsu telah memalsukan data uji keselamatan kendaraannya selama lebih dari 30 tahun lalu.
Produsen mobil penumpang kecil tersebut dilaporkan menghentikan produksi di keempat pabriknya di Jepang pada hari Selasa, termasuk satu pabrik yang berlokasi di kantor pusatnya di Osaka.
Penundaan produksi hingga setidaknya akhir Januari ini akan berdampak pada sekitar 9.000 pekerja yang bertanggung jawab atas produksi kendaraan dalam negeri.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang melakukan tes tabrak terhadap kendaraan komersial ringan ini dikarenakan imbas dari manipulasi aspek keselamatan yang sebelumnya dilakukan Daihatsu Motor.
Laporan terbaru NHK menyebut MLIT melakukan tes tabrak terhadap mobil itu untuk menguji keakuratan fungsi kantong udara (airbag) yang ada padanya.
“Tes tabrak dilakukan secara terbuka dan mengundang media lokal Jepang untuk menyaksikannya,” bunyi keterangan Kementerian.
“Oleh karena itu perlu dilakukan uji untuk memastikan bahwa airbag itu apakah benar-benar secara otomotis terdeteksi oleh sensor. Sehingga memberikan perlindungan ke supir dan penumpang di sampingnya saat terjadi benturan keras jika terjadi kecelakaan,” papar MLIT.
Sebelum tes tabrak dilakukan, MLIT telah mencabut izin tipe kendaraan/Vehicle Type Approval (VTA) untuk sejumlah model mobil buatan Daihatsu yang disinyalir mengalami masalah akibat manipulasi itu,termasuk tiga model tersebut. Pencabutan izin itu untuk mencegah mobil didistribsikan dan dijual.
Seperti diketahui, Hasil investigasi terungkap Daihatsu telah memalsukan data uji keselamatan kendaraannya selama lebih dari 30 tahun lalu.
Produsen mobil penumpang kecil tersebut dilaporkan menghentikan produksi di keempat pabriknya di Jepang pada hari Selasa, termasuk satu pabrik yang berlokasi di kantor pusatnya di Osaka.
Penundaan produksi hingga setidaknya akhir Januari ini akan berdampak pada sekitar 9.000 pekerja yang bertanggung jawab atas produksi kendaraan dalam negeri.
(wbs)