Toyota Tegaskan Mobil Listrik Bukan Satu-satunya Cara Tekan Emisi Gas Buang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Toyota Motor Company tidak hanya fokus pada kendaraan listrik untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Tapi, mereka juga mengembangkan mesin lain yang ramah lingkungan. Kendaraan listrik bagi Toyota bukanlah satu-satunya alternatif.
“Percayalah bahwa kendaraan listrik bertenaga baterai bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai netralitas karbon. Kami telah mengerjakan inisiatif mesin hidrogen sejak tiga tahun lalu,” kata mantan CEO dan Presiden Toyota, Akio Toyoda dilansir dari Carbuzz, Kamis (18/1/2024). Akio Toyoda menyebut bahwa gagasan ini disetujui oleh CEO Toyota Koji Sato dan manajemen lainnya.
Pada Goodwood Festival of Speed 2023, Toyota GR Yaris H2 Concept mengaspal di trek sepanjang 1,16 mil di West Sussex. Mobil tersebut dikendarai aktor Inggris Rowan Atkinson. Hal ini membuktikan bahwa mobil bertenaga hidrogen bisa mendapat tempat di olahraga balap.
Produsen asal Jepang itu juga mencoba menarik para pencinta otomotif dengan melahirkan kembali Toyota AE86 yang menggunakan mesin berbahan bakar hidrogen. Hal ini untuk membuktikan bahwa untuk mencapai netralitas karbon bukan hanya mobil listrik murni.
Bukan tidak mengikuti tren, Toyota juga memiliki mobil listrik murni yang sudah dipasarkan di berbagai negara, yakni bZ4X . Namun, sejauh ini penjualannya tidak seperti yang diharapkan oleh perusahaan.
Kendati begitu, Toyota memiliki teknologi kendaraan listrik yang menjanjikan. Teknologi baterai solid-state Toyota diyakini dapat mencapai 1.200 km dalam sekali pengisian, dengan waktu pengisian hanya 10 menit. Namun, teknologi ini diperkirakan baru siap pada tahun 2027.
Toyota juga bergabung dengan merek asal Eropa, seperti Porsche dalam mengembangkan teknologi untuk menjaga mobil ICE tetap hidup di tengah lautan kendaraan listrik. “Masa depan adalah sesuatu yang harus kita bangun bersama. Saya ingin membangun masa depan bersama semua pencinta mobil! Mari kita bangun masa depan bersama,” ujar Akio Toyoda.
Seperti diketahui, Toyota memang tidak hanya fokus pada kendaraan listrik untuk menciptakan mobil yang ramah lingkungan. Tapi, mereka juga mengembangkan mesin yang dapat menekan emisi gas buang.
Dibandingkan dengan pabrikan lain, Toyota yang merupakan perusahaan otomotif raksasa yang membutuhkan waktu lebih lama untuk beralih ke elektrifikasi. Toyota lebih banyak memasarkan mobil hybrid dibandingkan mobil listrik berbasis baterai.
“Percayalah bahwa kendaraan listrik bertenaga baterai bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai netralitas karbon. Kami telah mengerjakan inisiatif mesin hidrogen sejak tiga tahun lalu,” kata mantan CEO dan Presiden Toyota, Akio Toyoda dilansir dari Carbuzz, Kamis (18/1/2024). Akio Toyoda menyebut bahwa gagasan ini disetujui oleh CEO Toyota Koji Sato dan manajemen lainnya.
Pada Goodwood Festival of Speed 2023, Toyota GR Yaris H2 Concept mengaspal di trek sepanjang 1,16 mil di West Sussex. Mobil tersebut dikendarai aktor Inggris Rowan Atkinson. Hal ini membuktikan bahwa mobil bertenaga hidrogen bisa mendapat tempat di olahraga balap.
Produsen asal Jepang itu juga mencoba menarik para pencinta otomotif dengan melahirkan kembali Toyota AE86 yang menggunakan mesin berbahan bakar hidrogen. Hal ini untuk membuktikan bahwa untuk mencapai netralitas karbon bukan hanya mobil listrik murni.
Bukan tidak mengikuti tren, Toyota juga memiliki mobil listrik murni yang sudah dipasarkan di berbagai negara, yakni bZ4X . Namun, sejauh ini penjualannya tidak seperti yang diharapkan oleh perusahaan.
Kendati begitu, Toyota memiliki teknologi kendaraan listrik yang menjanjikan. Teknologi baterai solid-state Toyota diyakini dapat mencapai 1.200 km dalam sekali pengisian, dengan waktu pengisian hanya 10 menit. Namun, teknologi ini diperkirakan baru siap pada tahun 2027.
Toyota juga bergabung dengan merek asal Eropa, seperti Porsche dalam mengembangkan teknologi untuk menjaga mobil ICE tetap hidup di tengah lautan kendaraan listrik. “Masa depan adalah sesuatu yang harus kita bangun bersama. Saya ingin membangun masa depan bersama semua pencinta mobil! Mari kita bangun masa depan bersama,” ujar Akio Toyoda.
Seperti diketahui, Toyota memang tidak hanya fokus pada kendaraan listrik untuk menciptakan mobil yang ramah lingkungan. Tapi, mereka juga mengembangkan mesin yang dapat menekan emisi gas buang.
Dibandingkan dengan pabrikan lain, Toyota yang merupakan perusahaan otomotif raksasa yang membutuhkan waktu lebih lama untuk beralih ke elektrifikasi. Toyota lebih banyak memasarkan mobil hybrid dibandingkan mobil listrik berbasis baterai.
(msf)