Toyota Tak Berambisi Jadikan Toyota bz4x Jadi Mobil Listrik Laris
loading...
A
A
A
JEPANG - Toyota ternyata tidak punya target tinggi dalam menjual mobil listrik baru mereka, Toyota bz4x Concept. Mereka justru memposisikan mobil listrik tersebut sebagai mobil niche dengan penjualan yang rendah. Pasalnya saat ini Toyota melihat keberadaan Toyota RAV4 PHEV sudah lebih cukup untuk memenuhi ketentuan emisi yang sudah dan akan diterapkan di berbagai negara di Eropa dan Amerika Serikat hingga 2025.
"Kami belum memutuskan harga mobil dan melihat kemana mobil ini akan distribusikan. Saya rasa sepertinya cukup aman mengatakan kami lebih berharap RAV4, hibrid plug-in, akan jadi mobil yang dominan hingga 2025," ucap Matthew Harrison, CEO Toyota Europe.
Toyota memang sudah sangat puas dengan penjualan Toyota RAV4 PHEV di Eropa dimana penjualannya mencapai 91.014 unit di Eropa. Penjualannya hanya kalah dari Volkswagen Tiguan dengan 136.616 unit dan Toyota CH-R di angka penjualan 101.910 unit.
Sementara mobil listrik Toyota bz4x Concept rencananya akan mulai dijual tahun depan. Mobil listrik Jepang itu akan berhadap-hadapan dengan mobil listrik lainnya Volkswagen ID.4 dan Tesla Model Y.
Toyota rencananya akan mengekspor mobil listrik tersebut dari Jepang ke Eropa. Padahal, saat ini Toyota sudah memiliki enam pabrik di kawasan Eropa yakni di Republik Ceko, Portugal, Prancis, Rusia, Turki dan Inggris. Bisa jadi di antara keenam pabrik itu Toyota akan memproduksi mobil listrik Toyota bz4x Concept.
"Kami punya strategi memproduksi mobil dimana mobil itu dijual. Tentunya angka penjualan tertentu sangat diperlukan agar produksi lokal bisa dilakukan," terangnya.
Matthew Harrison menambahkan tahun 2025 Toyota memang akan membawa mobil-mobil emisi nol di kawasan Eropa. Hanya saja dia masih tidak yakin mobil tersebut akan diproduksi di Eropa karena memang target penjualannya tidak tinggi untuk memenuhi kebutuhan produksi lokal. Apalagi Toyota sendiri memang terlihat tidak yakin pada mobil listrik.
"Nantinya kita mengharapkan percepatan lebih jauh dari 2025 hingga 2030. Disini nanti kita akan lagi ada perggantian dramatis mengenai elektrifikasi penuh," ujarnya.
"Kami belum memutuskan harga mobil dan melihat kemana mobil ini akan distribusikan. Saya rasa sepertinya cukup aman mengatakan kami lebih berharap RAV4, hibrid plug-in, akan jadi mobil yang dominan hingga 2025," ucap Matthew Harrison, CEO Toyota Europe.
Toyota memang sudah sangat puas dengan penjualan Toyota RAV4 PHEV di Eropa dimana penjualannya mencapai 91.014 unit di Eropa. Penjualannya hanya kalah dari Volkswagen Tiguan dengan 136.616 unit dan Toyota CH-R di angka penjualan 101.910 unit.
Sementara mobil listrik Toyota bz4x Concept rencananya akan mulai dijual tahun depan. Mobil listrik Jepang itu akan berhadap-hadapan dengan mobil listrik lainnya Volkswagen ID.4 dan Tesla Model Y.
Toyota rencananya akan mengekspor mobil listrik tersebut dari Jepang ke Eropa. Padahal, saat ini Toyota sudah memiliki enam pabrik di kawasan Eropa yakni di Republik Ceko, Portugal, Prancis, Rusia, Turki dan Inggris. Bisa jadi di antara keenam pabrik itu Toyota akan memproduksi mobil listrik Toyota bz4x Concept.
"Kami punya strategi memproduksi mobil dimana mobil itu dijual. Tentunya angka penjualan tertentu sangat diperlukan agar produksi lokal bisa dilakukan," terangnya.
Matthew Harrison menambahkan tahun 2025 Toyota memang akan membawa mobil-mobil emisi nol di kawasan Eropa. Hanya saja dia masih tidak yakin mobil tersebut akan diproduksi di Eropa karena memang target penjualannya tidak tinggi untuk memenuhi kebutuhan produksi lokal. Apalagi Toyota sendiri memang terlihat tidak yakin pada mobil listrik.
"Nantinya kita mengharapkan percepatan lebih jauh dari 2025 hingga 2030. Disini nanti kita akan lagi ada perggantian dramatis mengenai elektrifikasi penuh," ujarnya.
(wsb)