Wacana Pemerintah Naikkan Pajak Motor, Honda Minta Kaji Ulang

Sabtu, 03 Februari 2024 - 20:19 WIB
loading...
Wacana Pemerintah Naikkan Pajak Motor, Honda Minta Kaji Ulang
Naiknya pajak motor dianggap kontraproduktif karena sepeda motor menjadi penggerak perekonomian Indonesia. Foto: Antara
A A A
JAKARTA - PT Astra Honda Motor (AHM) ikut menanggapi wacana pemerintah yang ingin menaikkan pajak sepeda motor konvensional. Kenaikan pajak sepeda motor konvensional itu ditujukan agar masyarakat beralih ke kendaraan listrik.

Terkait hal tersebut, Executive Vice President Director PT AHM Thomas Wijaya mengatakan, saat ini sepeda motor konvensional masih mendominasi mobilitas masyarakat. Hal ini membuat roda perekonomian terus berputar, terutama di kota-kota besar.

Untuk itu, Honda meminta pemerintah melakukan kajian ulang terkait wacana menaikkan pajak sepeda motor konvensional. Sebab, hal itu juga dapat berdampak pada sektor lainnya yang diyakini akan meningkatkan harga.

“Kami berharap kebijakan-kebijakan pemerintah itu mempertimbangkan sedemikian hal sehingga tidak berdampak bagi konsumen,” kata Thomas saat ditemui di sela peluncuran New Honda Stylo 160 di AHM Safety Riding & Training Center, Cikarang, Jumat (2/2/2024).

Disebutkan bahwa peningkatan pajak kendaraan bermotor dengan mesin konvensional bakal dialihkan untuk pembangunan LRT dan Kereta Cepat. Namun, Thomas mengatakan baik kendaraan pribadi maupun transportasi umum dapat menggerakkan perekonomian.

Menurutnya, banyak masyarakat yang sulit menjangkau transportasi umum sehingga menggunakan kendaraan pribadi. Sepeda motor dipilih karena memiliki bentuk yang ringkas sehingga lebih efisien dalam melintasi kepadatan lalu lintas.

“Namanya mobilitas, bisa menggunakan kendaraan pribadi bisa juga kendaraan umum. Jadi gimana semua fasilitas transportasi mobilitas itu saling melengkapi dan saling memperkuat. Itu yang kita harapkan,” ujarnya.

“Sehingga kalau tidak ada kendaraan umum, justru kendaraan pribadi semakin meningkatkan produktivitas atau mobilitas masyarakat sehingga ekonomi bisa bergerak,” sambungnya.



Berdasarkan data disitat dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengguna sepeda motor di Jakarta terus meningkat. Pada 2022, jumlah sepeda motor di Jakarta sebesar 17.304.447 unit, angka itu bertambah sekitar 500 ribu unit dalam dua tahun sebelumnya.

“Kembali kita melihat konsumen sepeda motor yang produktivitas dan mobilitas, tentunya berharap ini bisa menggerakan ekonomi. Kalau mereka produktif dan punya mobilitas yang baik ya. Ini bisa terdampak pada konsumen dengan sepeda motor,”ucapThomas.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3041 seconds (0.1#10.140)