Berapa Harga Truk Listrik eCanter yang Segera Masuk Indonesia?

Jum'at, 15 Maret 2024 - 09:11 WIB
loading...
Berapa Harga Truk Listrik eCanter yang Segera Masuk Indonesia?
Truk listrik eCanter akan diluncurkan pada GIIAS 2024. (Foto: Fadli Ramadan)
A A A
JAKARTA - Mitsubishi Fuso bakal membawa truk listrik eCanter ke Indonesia melalui ajang GIIAS 2024 pada Juli mendatang. Di negara asalnya, Jepang, truk listrik ini dijual 15 juta Yen atau setara Rp1,5 miliar. Namun, berkat subsidi dari pemerintah Jepang, harganya dipangkas 50 persen menjadi Rp780 juta.

Sementara di Indonesia, insentif truk listrik masih digodok oleh pemerintah. Aturan yang berlaku untuk mobil listrik berupa potongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen tidak berlaku untuk kendaraan niaga.

Aji Jaya selaku Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), belum bisa mengungkapkan harga eCanter di Indonesia. Ia menuturkan masih banyak yang perlu diperhitungkan, termasuk insentif dari pemerintah.

“Lagi dihitung (harganya). Itu (harga di Jepang) ada peran subsidi pemerintahnya kan. Nah itu yang kita tunggu. Hitungannya kan berdasarkan itu. Nantinya seperti apa kan sedang kita tunggu itu,” kata Aji Jaya saat ditemui di Jakarta Timur, Kamis (14/3/2024).



Sebagai informasi, Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) meluncurkan eCanter pada 2017. Truk listrik pertama yang diproduksi di Jepang ini telah beroperasi di Eropa, Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru.

Mitsubishi Fuso Indonesia juga telah melakukan proof of concept (POC) dengan sejumlah perusahaan di Tanah Air. Aji Jaya pun menegaskan eCanter bisa dimiliki dengan berbagai pilihan, seperti membeli secara langsung atau sistem sewa.



“Sistem sewa (eCanter) tuh gini. Kita kerja sama dengan lembaga keuangan. Lembaga keuangan itu punya yang namanya produk OPL, operating list. Jadi sewa, bukan dari kita. Jadi dari leasing. Biasa kaya mobil lain, bisa cash, sewa, atau OPL,” ujarnya.

Truk listrik eCanter memiliki tiga varian, yakni S, M, dan L. Sementara yang dibawa ke Indonesia adalah varian Short dengan baterai berkapasitas 41 kWh yang memiliki jarak tempuh 70-100 km.

Untuk pengisian 0-100 menggunakan model AC berkapasitas 11 kW / 22kW dibutuhkan waktu sekitar 4,2 jam. Sementara pengisian DC berkapasitas 50 kW memakan waktu 50 menit untuk mengisi 0-90 persen.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7178 seconds (0.1#10.140)