Volvo Siap Ubah Industri EV dengan Teknologi Baterai Baru, Diisi 30 Persen Lebih Cepat!

Rabu, 10 April 2024 - 20:00 WIB
loading...
Volvo Siap Ubah Industri EV dengan Teknologi Baterai Baru, Diisi 30 Persen Lebih Cepat!
Volvo klaim teknologi pengisian baterainya akan mengubah industri mobil listrik dengan pengecasan yang jauh lebih cepat. Foto: Volvo
A A A
JAKARTA - Volvo Cars mengklaim sedang mengembangkan teknologi baterai baru yang membuat pengisian lebih cepat, tapi tetap menjaga kesehatan baterai sehingga kapasitasnya tidak mudah turun.

Volvo Cars baru saja mengumumkan investasinya di perusahaan rintisan Inggris, Breathe Battery Technologies. Investasi ini menandai tonggak penting dalam transisi industri otomotif menuju elektrifikasi.

Kerja sama tersebut bertujuan untuk mengurangi waktu pengisian daya untuk EV generasi berikutnya dari Volvo hingga 30%. Caranya, dengan memanfaatkan perangkat lunak baterai mutakhir dari Breathe, demikian menurut Reuters.

Tidak seperti sistem pengisian daya tradisional yang mengutamakan keselamatan daripada kecepatan, perangkat lunak pengisian daya berbasis algoritma Breathe menawarkan pengisian daya penuh sekaligus melindungi baterai dari panas berlebih atau kerusakan.

Perangkat lunak ini menyederhanakan proses pengisian daya dan memastikan kesehatan jangka panjang serta kinerja baterai EV. Baterai baru ini diharapkan akan ditambahkan ke mobil Volvo dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

“Ini benar-benar bertujuan untuk mengurangi titik lemah kendaraan listrik,” beber CEO Volvo Cars Tech Fund, Ann-Sofie Ekberg.

Dengan menjanjikan pengisian daya lebih cepat, Volvo berusaha meningkatkan kenyamanan dan daya tarik kendaraan listrik, yang pada akhirnya mempercepat adopsi solusi transportasi berkelanjutan.

EV atau kendaraan listrik, khususnya, dapat memiliki dampak besar pada kesehatan pribadi dan lingkungan.

Studi terbaru menunjukkan bahwa jika kita bertransisi sepenuhnya ke kendaraan listrik pada 2035, hampir 90.000 kematian dini dapat dicegah pada 2050.
Ini karena pengurangan polusi udara yang signifikan akibat penghentian kendaraan berbahan bakar gas.

Udara yang lebih bersih berarti lebih sedikit masalah kesehatan seperti asma, penyakit jantung, dan bahkan depresi, yang semuanya berkontribusi pada kematian dini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)