Kreatif, Pria Ini Gunakan Motor PCX Jadi Perontok Jagung

Kamis, 02 Mei 2024 - 11:34 WIB
loading...
Kreatif, Pria Ini Gunakan Motor PCX Jadi Perontok Jagung
Motor Honda PCX. FOTO/ YOUTUBE
A A A
JAKARTA - Kehidupan yang semakin modern membuat sejumlah pekerjaan menjadi terasa ringan berkat perkembangan teknologi. Ini seperti dilakukan dua pria yang memanfaatkan motor Honda PCX sebagai perontok jagung.



Akun X (Twitter) @WagimanDeep212_, yang mengunggah video dengan memperlihatkan dua pria sedang sibuk merontokkan jagung. Satu pria merontokkan dengan alat tradisional, sementara satu lagi menggunakan ban belakang motor.

Sosok petani yang tidak diketahui namanya ini terlihat santai memipil jagung miliknya dengan memanfaatkan putaran ban dari roda motor yang telah menyala. Tapi, pengunggah video tidak menyebutkan di mana lokasi tersebut.

“Penampakan mesin perontok jagung seharga 30jt,” tulis keterangan unggahan video @WagimanDeep212_. Terlihat biji jagung terpental saat dirontokkan menggunakan ban belakang yang berputar dengan kecepatan rendah.

Melihat video tersebut, banyak warganet yang terkesan dengan apa yang dilakukan dua pria tersebut. Tapi, ada juga netizen yang mengatakan bahwa itu berbahaya karena emisi yang dihasilkan dari motor terperangkap di dalam ruangan.

“Salah satu Manfaat, parkir motor masuk ruang tamu,” kata @dhee***.

“Insinyur 2 mana kepikiran buat gini....yang Simple Simple dan g mahal...TPI mereka lebih fokus daftar PNS,” tulis @Dexter***.

“Asep rokok + karbon monoksida combo mantap,” ujar @xxxar***.

“Di daerah saya pakai sepeda. Lebih aman,” ucap @Redesa***.

“Bahaya buat kesehatan, kadar timbal (Pb) pada ban cukup tinggi,” tutur @ariss***.

Seperti diketahui, karbon dioksida yang terhisap bisa membuat tubuh mengalami keracunan dan menyebabkan masalah kesehatan serius. Kondisi ini bisa menyebabkan oksigen dalam darah sulit untuk dilepaskan ke dalam sel tubuh, sehingga tubuh kekurangan oksigen.

Keracunan karbon dioksida bisa menyebabkan seseorang mual, muntal, pusing, sakit kepala, dan detak jantungnya meningkat. Bahkan pada kasus parah, dapat terjadi kejang, koma, hingga kematian.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4839 seconds (0.1#10.140)