Nissan Stop Bikin Mobil Bensin, Fokus ke Kendaraan Listrik dan Teknologi e-Power

Senin, 10 Juni 2024 - 12:28 WIB
loading...
Nissan Stop Bikin Mobil Bensin, Fokus ke Kendaraan Listrik dan Teknologi e-Power
Nissan Leaf dan teknologi e-Power jadi andalan Nissan di pasar elektrifikasi. Foto: Edmunds
A A A
JAKARTA - Nissan menjadi salah satu produsen asal Jepang yang berencana untuk menghentikan produksi mobil bermesin pembakaran internal (ICE). Mereka akan mulai fokus pada pengembangan kendaraan listrik (EV).

Nissan menegaskan bahwa mereka akan berhenti mengucurkan dana untuk pengembangan ICE baru. Ke depannya, perusahaan ini akan fokus pada pengembangan lebih lanjut kendaraan listrik dan elektrifikasi di masa mendatang.

Berdasarkan laporan dari Drive, Nissan Senior Vice President and Chief Planning Officer for Africa, Middle East, India, Eropa, and Oceania, Fracios Bally mengatakan bahwa masa depan perusahaannya adalah EV.

“Masa depan kami adalah EV. e-Power adalah batu loncatan untuk mencapainya, dan setiap pasar akan bergerak dengan kecepatannya masing-masing. Kami tidak berinvestasi pada powertrain baru untuk ICE, itu sudah pasti,” kata Bally dikutip dari Autoindustriya.

Nissan akan beralih ke mobil listrik dengan menggunakan sistem inovatif e-Power. Berbeda dengan sistem hibrida paralel, e-Power adalah hibrida seri di mana motor listrik menggerakkan roda kendaraan.

Teknologi hybrid sendiri masih mengandalkan mesin pembakaran di bawah kap mesin yang dilengkapi dengan motor penggerak listrik dan baterai. Sehingga, tenaga yang dihasilkan lebih besar dan hemat bahan bakar serta minim emisi.

Dengan ini, mesin tidak selalu harus dinyalakan, menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi karbon. Karena motor listrik menggerakkan roda, pengalaman berkendara terasa seperti menggunakan kendaraan listrik.



Namun, Bally belum bisa memastikan kapan Nissan akan melakukan transisi. Sebaliknya, ia menyebutkan bahwa bergantung pada masing-masing pasar, Nissan akan menyesuaikan per negara dan wilayah bergantung pada undang-undang dan peraturan emisi mereka.

“Pasar Afrika (memiliki) aturan seperti Euro2, Euro4, jadi laju penurunan (ICE) sangat bergantung pada pasar per pasar, namun investasi kami jelas. Ini EV, perkuat e-Power,” ucap Bally.

Rencana peralihan ke kendaraan listrik yang dilakukan Nissan akan mengancam keberadaan mobil ICE mereka yang sudah melegenda. Tetapi, Nissan masih melihat pasar di berbagai negara, dan akan berhenti menjual mobil ICE dalam jangka waktuyangberbeda.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1330 seconds (0.1#10.140)
pixels