Reaksi Keras China Terkait Pajak Mahal Mobil Listrik di Eropa

Jum'at, 21 Juni 2024 - 18:25 WIB
loading...
Reaksi Keras China Terkait...
Pajak Mahal Mobil Listrik China di Eropa. FOTO/ DAILY
A A A
BEIJING - Produsen kendaraan listrik (EV) asal China mengambil tindakan tegas merespons kenaikan tarif yang dilakukan Uni Eropa (UE) terhadap EV buatan China dengan mengajukan tarif sebesar 25 persen terhadap mobil asal Eropa yang menggunakan mesin pembakaran internal (ICE).



Langkah tersebut dilaporkan oleh CCTV, menyusul pertemuan tertutup di Beijing antara Kementerian Perdagangan Tiongkok, perwakilan enam produsen mobil Eropa, empat produsen mobil Tiongkok, serta badan industri dan penelitian.

Pada tahun 2023, sekitar 250.000 mobil ICE bermesin 2,5 liter dan lebih besar telah diimpor ke Tiongkok.

Keputusan UE untuk menaikkan tarif kendaraan listrik buatan China, khususnya yang berdampak pada SAIC Motor milik negara dengan tarif mencapai 48,1 persen, telah memicu reaksi tidak menyenangkan.

Sebagai informasi, merek SAIC seperti MG dan IM yang populer di pasar Jerman juga terdampak.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan perdagangan China mengklaim bahwa penyelidikan UE terhadap kendaraan listrik Tiongkok adalah dalih untuk mendapatkan rahasia dagang.

Proposal untuk menaikkan tarif impor mobil ICE berukuran besar diajukan oleh Global Times pada bulan Mei, menjelang penyelidikan UE.

Sementara itu, produsen kendaraan listrik China memperluas operasi mereka di Eropa untuk memitigasi dampak tarif.

BYD sedang membangun pabrik di Hongaria yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2025, sedangkan Leapmotor T03 telah mulai diproduksi di pabrik Stellantis di Polandia.

Sementara Great Wall Motor sedang mempertimbangkan lokasi pabrik di Jerman, Ceko, Polandia, atau Hongaria, dan Chery Auto berencana mendirikan pabrik di Barcelona, Spanyol.

Meskipun ada tantangan seperti tarif dan bea tambahan, produsen kendaraan listrik Tiongkok seperti BYD mungkin mampu menanggung biaya tambahan lebih baik dibandingkan produsen lain.

BYD menghadapi tarif yang lebih rendah (17,4 persen) dibandingkan rata-rata industri (21 persen), ditambah bea masuk yang sudah ada sebesar 10 persen.

Penyesuaian tarif UE bertujuan untuk menyamakan kedudukan sesuai dengan pertumbuhan pangsa pasar kendaraan listrik Tiongkok di Eropa, yang meningkat dari 0,5 persen pada tahun 2019 menjadi 8,2 persen pada tahun 2023.

Selain itu, pabrikan Tiongkok juga sedang mempersiapkan produksi lokal di Eropa, yang menunjukkan respons strategis terhadap tekanan tarif dan tantangan peraturan.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1155 seconds (0.1#10.140)