Fakta Pabrik Baterai Hyundai-LG di Karawang: Terbesar di Asia Tenggara, Investasi Rp13,5 T, Kapasitas 50 Ribu Unit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Babak baru industri kendaraan listrik (EV) Indonesia telah dimulai. Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution, melalui perusahaan patungan mereka PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, meresmikan pabrik sel baterai EV pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Pabrik canggih tersebut, berlokasi di Karawang, Jawa Barat, menandai komitmen Hyundai untuk membangun ekosistem EV lengkap di Indonesia. Berikut beberapa faktanya:
1. Pabrik Sel Baterai Terbesar di Asia Tenggara
Dengan kapasitas produksi mencapai 10 GWh per tahun dan investasi sebesar Rp13,5 triliun, pabrik ini menjadi bukti nyata keseriusan Hyundai dalam mendukung pengembangan industri EV di Indonesia. Fasilitasnya nberdiri di lahan seluas 319.000 meter persegi. Tak hanya itu, pabrik ini juga membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Hyundai Motor Group juga menjadi brand pertama di industri otomotif Indonesia yang memberikan investasi substansial mulai dari mengolah bahan baku, memproduksi sel baterai dan battery pack, memproduksi EV, dan mengembangkan jaringan stasiun pengisian daya nasional yang 100% dibuat di Indonesia.
Presiden Joko Widodo, yang turut hadir dalam peresmian, menyatakan optimismenya terhadap daya saing Indonesia di pasar EV global. "Kompetisi kita dengan negara lain saya rasa bisa kita menangkan karena kita mempunyai tambangnya di sini mulai dari nikel, bauksit, tembaga, smelter, kemudian baterai EV dan pabrik mobilnya juga ada di sini terintegrasi dalam sebuah ekosistem mobil listrik," ujarnya.
2. Digunakan di Hyundai Kona Electric
Pabrik sel baterai ini melengkapi komponen terakhir dari ekosistem EV Hyundai di Indonesia. Sel baterai yang diproduksi akan dirakit menjadi battery pack oleh PT Hyundai Energy Indonesia dan kemudian dipasang pada mobil listrik Hyundai Kona Electric buatan Indonesia. Pabrik ini mampu memproduksi hingga 50.000 Battery System Assemblies (BSA) untuk BEV setiap tahunnya.
Kedua pabrik tersebut akan melengkapi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) yang telah memproduksi IONIQ 5, EV pertama produksi lokal di Indonesia. Fasilitas ini akan meningkatkan kapasitas produksi EV menjadi 70.000 unit pada tahun ini dengan total kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.
3. Infrastruktur Pengisian Daya dan Daur Ulang Baterai
Hyundai juga mendukung akses pengisian daya lebih mudah dengan membangun lebih dari 240 jaringan stasiun pengisian daya, termasuk Ultra Fast Charging Station tercepat di Indonesia. Bersertifikat IP54, Ultra Fast Charging Station tersebut tahan terhadap air dan aman dalam kondisi hujan.
Selain itu, Hyundai telah menerapkan sistem daur ulang baterai EV yang memiliki masa pakai dengan periode penggunaan terbatas, dikenal sebagai Used Battery Energy Storage System (UBESS). Sistem ini menggunakan kembali baterai yang telah terpakai menjadi unit penyimpanan energi, dengan potensi untuk memfasilitasi distribusi energi ke daerah-daerah terpencil.
Hyundai Motor Group akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak swasta untuk menyediakan infrastruktur pengisian daya EV di seluruh Indonesia dan tetap berkomitmen untuk mengembangkan jangkauan EVdiIndonesia.
Pabrik canggih tersebut, berlokasi di Karawang, Jawa Barat, menandai komitmen Hyundai untuk membangun ekosistem EV lengkap di Indonesia. Berikut beberapa faktanya:
1. Pabrik Sel Baterai Terbesar di Asia Tenggara
Dengan kapasitas produksi mencapai 10 GWh per tahun dan investasi sebesar Rp13,5 triliun, pabrik ini menjadi bukti nyata keseriusan Hyundai dalam mendukung pengembangan industri EV di Indonesia. Fasilitasnya nberdiri di lahan seluas 319.000 meter persegi. Tak hanya itu, pabrik ini juga membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.Hyundai Motor Group juga menjadi brand pertama di industri otomotif Indonesia yang memberikan investasi substansial mulai dari mengolah bahan baku, memproduksi sel baterai dan battery pack, memproduksi EV, dan mengembangkan jaringan stasiun pengisian daya nasional yang 100% dibuat di Indonesia.
Presiden Joko Widodo, yang turut hadir dalam peresmian, menyatakan optimismenya terhadap daya saing Indonesia di pasar EV global. "Kompetisi kita dengan negara lain saya rasa bisa kita menangkan karena kita mempunyai tambangnya di sini mulai dari nikel, bauksit, tembaga, smelter, kemudian baterai EV dan pabrik mobilnya juga ada di sini terintegrasi dalam sebuah ekosistem mobil listrik," ujarnya.
2. Digunakan di Hyundai Kona Electric
Pabrik sel baterai ini melengkapi komponen terakhir dari ekosistem EV Hyundai di Indonesia. Sel baterai yang diproduksi akan dirakit menjadi battery pack oleh PT Hyundai Energy Indonesia dan kemudian dipasang pada mobil listrik Hyundai Kona Electric buatan Indonesia. Pabrik ini mampu memproduksi hingga 50.000 Battery System Assemblies (BSA) untuk BEV setiap tahunnya.Kedua pabrik tersebut akan melengkapi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) yang telah memproduksi IONIQ 5, EV pertama produksi lokal di Indonesia. Fasilitas ini akan meningkatkan kapasitas produksi EV menjadi 70.000 unit pada tahun ini dengan total kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.
3. Infrastruktur Pengisian Daya dan Daur Ulang Baterai
Hyundai juga mendukung akses pengisian daya lebih mudah dengan membangun lebih dari 240 jaringan stasiun pengisian daya, termasuk Ultra Fast Charging Station tercepat di Indonesia. Bersertifikat IP54, Ultra Fast Charging Station tersebut tahan terhadap air dan aman dalam kondisi hujan.Selain itu, Hyundai telah menerapkan sistem daur ulang baterai EV yang memiliki masa pakai dengan periode penggunaan terbatas, dikenal sebagai Used Battery Energy Storage System (UBESS). Sistem ini menggunakan kembali baterai yang telah terpakai menjadi unit penyimpanan energi, dengan potensi untuk memfasilitasi distribusi energi ke daerah-daerah terpencil.
Hyundai Motor Group akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak swasta untuk menyediakan infrastruktur pengisian daya EV di seluruh Indonesia dan tetap berkomitmen untuk mengembangkan jangkauan EVdiIndonesia.
(dan)