4 Alasan Mengapa SPKLU Hyundai Tidak Lagi Bisa Ngecas Mobil Lain Mulai Agustus 2024

Rabu, 07 Agustus 2024 - 06:38 WIB
loading...
4 Alasan Mengapa SPKLU...
Seorang staff tampak mengoperasikan salah satu SPKLU milik Hyundai Indonesia. Foto: Instagram Hyundai Indonesia
A A A
JAKARTA - Per awal tahun 2024, Hyundai memiliki lebih dari 200 SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia. Wajar, jika kemudian mereka “menutup” akses SPKLU tersebut untuk kendaraan lain.

Pengumuman Hyundai untuk membatasi akses charging station mereka eksklusif untuk mobil Hyundai dan afiliasinya (Genesis) dilakukan lewat akun Instagram resmi Hyundai Motors Indonesia (HMID).

Disebutkan, mulai Agustus 2024 penggunaan SPKLU Hyundai tidak bisa diakses oleh mobil listrik selain merek Hyundai dan Genesis.

Selain itu, SPKLU yang sebelumnya gratis kini juga berbayar kecuali untuk pembelian unit baru (dengan syarat dan ketentuan tertentu).

"Mulai Agustus 2024, Hyundai akan memberlakukan skema penarikan biaya listrik untuk pengisian daya di Hyundai EV Charging Station dan terbatas hanya untuk mobil dengan merek Hyundai serta afiliasinya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden mengenai Instalasi Listrik Privat (ILP)," tulis Hyundai di akun Instagramnya.

Hyundai adalah salah satu pabrikan yang serius berinvestasi di Indonesia. Termasuk diantaranya soal SPKLU.

Hyundai EV Charging Station tidak hanya dipasang di pusat perbelanjaan kelas atas. Mereka bahkan memiliki SPKLU dengan daya terbesar di Pusat Perbelanjaan Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, dengan daya sebesar 240 kW dan mampu mengisi baterai mobil listrik dari 10% hingga 80% dalam waktu kurang lebih 18 menit.

Tapi, jangan khawatir, pembeli baru mobil listrik Hyundai dari periode preebook untuk All New Kona Electric dan GIIAS 2024 untuk model lainnya, akan tersedia EV Charging Service Program yang dapat diakses gratis melalui aplikasi myHyundai.

Nah, berikut beberapa alasan mengapa Hyundai membatasi SPKLU mereka:

1. Memprioritaskan Pelanggan

Hyundai telah berinvestasi besar membangun jaringan SPKLU di Indonesia. Dengan membatasi akses hanya untuk mobil Hyundai dan Genesis, mereka memastikan bahwa pelanggan mereka memiliki akses prioritas ke infrastruktur pengisian daya yang telah mereka bangun. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan menjadi nilai tambah bagi merek Hyundai dan Genesis.

Selain itu, Hyundai ingin memberi pengalaman kepemilikan yang lebih baik kepada pelanggannya, termasuk akses mudah dan cepat ke fasilitas pengisian daya. Dengan membatasi akses ke SPKLU mereka, Hyundai dapat memastikan bahwa pelanggan mereka tidak perlu menunggu lama atau bersaing dengan pengguna mobil listrik merek lain untuk mengisi daya kendaraan mereka.

2. Pengelolaan Sumber Daya yang Lebih Efisien

Dengan membatasi akses ke SPKLU, Hyundai dapat mengelola sumber daya dengan lebih efisien. Mereka dapat mengontrol jumlah pengguna yang menggunakan SPKLU mereka, memastikan bahwa fasilitas tersebut tidak kelebihan beban dan tetap dapat memberikan layanan yang optimal kepada pelanggan mereka.

3. Strategi Bisnis dan Pembeda Merek

Hyundai ingin membedakan diri dari pesaingnya dengan menawarkan layanan eksklusif kepada pelanggannya. Akses terbatas ke SPKLU dapat menjadi daya tarik bagi calon pembeli mobil listrik Hyundai.

Hyundai juga dapat menggunakan SPKLU sebagai alat untuk membangun loyalitas pelanggan. Dengan memberikan akses gratis ke SPKLU untuk pembeli mobil listrik baru, Hyundai dapat mendorong pelanggan untuk tetap setia pada merek mereka.


4. Kepatuhan terhadap Regulasi

Hyundai menyebutkan bahwa pembatasan akses ke SPKLU mereka sesuai dengan Peraturan Presiden mengenai Instalasi Listrik Privat (ILP). Kemungkinan Hyundai perlu mematuhi aturan tertentu terkait kepemilikan dan pengoperasian SPKLU, yang mungkin mengharuskan mereka untuk membatasi akses hanya untuk kendaraanmerekasendiri.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2424 seconds (0.1#10.140)