Perkembangan Taksi Otonom di China Lebih Cepat Dibanding Amerika

Rabu, 14 Agustus 2024 - 20:52 WIB
loading...
Perkembangan Taksi Otonom...
Ketika Amerika justru memperlambat pengembangan taksi otonom, China justru mempercepat adopsi mereka. Foto: ist
A A A
CHINA - Robotaxi juga memicu kekhawatiran tentang keselamatan di China. Meski demikian armada robotaxi terus “berkembang biak” karena pihak berwenang menyetujui pengujian demi mendukung tujuan ekonomi.

Tahun lalu, Presiden Xi Jinping menyerukan "kekuatan produktif baru", yang memicu persaingan regional.

Beijing mengumumkan pengujian di area terbatas pada Juni 2024 dan Guangzhou mengatakan bulan ini akan membuka jalan di seluruh kota untuk uji coba kendaraan self-driving.

Beberapa perusahaan China telah berusaha untuk menguji mobil otonom di AS. Tetapi Gedung Putih bakal melarang kendaraan dengan sistem yang dikembangkan China.

Wegscheider dari Boston Consulting membandingkan dorongan China untuk mengembangkan kendaraan otonom dengan dukungan terhadap kendaraan listrik.

“Begitu mereka (China) berkomitmen, pergerakannya sangat cepat,” ungkapnya.

Lobak Bodoh
Perkembangan Taksi Otonom di China Lebih Cepat Dibanding Amerika

China memiliki 7 juta pengemudi taksi online terdaftar, naik dari 4,4 juta dua tahun lalu menurut data resmi. Taksi online menjadi pekerjaan yang banyak dipilih selama ekonomi melambat.

Pada Juli 2024, diskusi tentang hilangnya pekerjaan akibat robotaxi melonjak ke puncak pencarian media sosial dengan tagar termasuk, "Apakah mobil otonom mencuri mata pencaharian pengemudi taksi?"

Di Wuhan, Liu dan pengemudi taksi online lainnya menyebut kendaraan Apollo Go sebagai “lobak bodoh” - plesetan dari nama merek dalam dialek lokal - mengatakan bahwa mereka menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Pengemudi Wuhan, Wang Guoqiang, 63, melihat ini jadi ancaman besar. “Taksi online adalah pekerjaan untuk kelas terendah," katanya, sambil menyaksikan kendaraan Apollo Go parkir di depan taksinya. "Jika Anda membunuh industri ini, apa yang tersisa untuk mereka lakukan?"

Baidu menolak mengomentari kekhawatiran para pengemudi. Menanggapi pertanyaan tentang profitabilitas layanan ini, Baidu merujuk Reuters pada komentar pada Mei lalu oleh Chen Zhuo, manajer umum Apollo Go.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2343 seconds (0.1#10.140)