Baterai Buatan China Rawan Meledak, Mercedes-Benz Hadapi Tekanan Hebat di Korsel

Kamis, 22 Agustus 2024 - 11:11 WIB
loading...
Baterai Buatan China...
Mercedes-Benz Hadapi Tekanan Hebat di Korsel. FOTO/ TESLARATI
A A A
SEOUL - Mercedes-Benz Korea Selatan sedang bergulat dengan dampak kebakaran besar yang terjadi di salah satu kendaraannya dan menghadapi tuntutan ganti rugi yang semakin besar.



Kebakaran terjadi awal bulan ini di sebuah kompleks apartemen di Incheon, sebelah barat ibu kota Seoul.

Seperti dilansir dari Asia Nikkei, kebakaran ini dimulai dengan baterai lithium kendaraan listrik Mercedes-Benz dan membutuhkan waktu berjam-jam untuk padam, membakar sekitar 140 mobil, menyebabkan sekitar 20 orang terluka dan memaksa beberapa warga mencari perlindungan alternatif.

Menghadapi tekanan dari warga dan politisi untuk meminta maaf dengan jelas dan menyampaikan rencana kompensasi kepada warga, Mathias Vaitl, presiden dan CEO Mercedes-Benz Korea, datang ke lokasi kejadian minggu lalu.

Media lokal melaporkan bahwa perusahaan tersebut telah menawarkan 4,5 miliar won ($3,36 juta) sebagai bantuan kepada orang-orang yang terkena dampak kebakaran.

Warga dilaporkan menolak tawaran tersebut karena terlalu rendah.

Lee Yong-woo, seorang anggota parlemen dari oposisi utama Partai Demokrat yang mewakili distrik tempat kebakaran terjadi, mengadakan konferensi pers di mana ia memohon kepada Mercedes-Benz Korea untuk mengambil tindakan.

Menurut pemuda tersebut, “Warga yang berada di kompleks apartemen ini mengalami luka berat akibat kebakaran tersebut, termasuk listrik dan pasokan air,”

"Mercedes-Benz Korea harus memberikan kompensasi yang memadai dan segera kepada penduduk yang terkena dampak tanpa syarat apa pun." dia menambahkan.

Di Korea Selatan, perusahaan asing lainnya yang dituduh menjual produk yang tidak aman atau terlibat dalam praktik bisnis yang tidak patut juga menghadapi seruan untuk segera meminta maaf dan memberikan kompensasi finansial.

Polisi di Incheon mengatakan mereka kini sedang menyelidiki untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut.

YTN, sebuah lembaga penyiaran, melaporkan bahwa polisi telah memanggil pemilik mobil tempat kebakaran terjadi sebagai saksi dan mencoba mencari tahu mengapa sistem penyiram kompleks apartemen tidak dihidupkan ketika kebakaran terjadi.

Kebakaran yang bermula dari baterai litium kendaraan tersebut telah menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan penurunan penjualan kendaraan listrik dan potensi kerusakan reputasi bagi Mercedes-Benz dan produsen kendaraan listrik lainnya.

Kim Jong-hoon, seorang profesor di departemen teknik elektro di Universitas Nasional Chungnam, mengatakan kepada Nikkei, "Tampaknya reputasi produsen kendaraan listrik tidak akan rusak karena masalahnya dalam hal ini adalah pada baterai, jadi baterainya produsen akan terpengaruh."
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2585 seconds (0.1#10.140)