Daftar Negara yang Berani Tegas Mengatur Siaran Berbasis Internet

Kamis, 27 Agustus 2020 - 17:03 WIB
loading...
Daftar Negara yang Berani...
Ilustrasi streaming. FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Layanan streaming seperti YouTube dan Netflix, serta siaran berbasis internet lainnya, kini memang populer digunakan. (Baca: Dua Model Hybrid Suka Mogok, Toyota Umumkan Recall)

Beberapa negara sudah turun tangan untuk mengatur layanan-layanan tersebut beroperasi di negaranya. Sebut saja Kanada.
Pada Januari lalu, Kanada meminta perusahaan teknologi seperti Netflix, Amazon, dan Facebook untuk membayar pajak seperti perusahaan Kanada lain. (Baca juga: Rusia Optimis Rencana Pembelian Sukhoi Indonesia akan Berlanjut)

Selain itu, Pemerintah Kanada juga meminta agar konten lokal lebih diprioritaskan dalam tayangan di platform streaming tersebut.

"Rekomendasi kami adalah mereformasi kekuatan legislatif untuk mendapatkan kesempatan dan meminimalkan risiko di abad digital," kata ketua panel yang ditunjuk pemerintah Kanada untuk membahas kebijakan televisi online, Janet Yale.

Panel itu dibentuk pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau pada 2018 lalu untuk merombak undang-undang telekomunikasi dan penyiaran di Kanada.

Ia menginginkan aturan penyiaran lebih memperhatikan peta digital. Selain itu, televisi berbasis online juga harus berinvestasi terhadap program yang dibuat orang Kanada.

"Itu bertujuan untuk menjadi tontonan menarik bagi warga Kanada," demikian laporan panel tersebut, dilansir Reuters.

Netflix pun menyatakan siap bekerja sama dengan Pemerintah Kanada dan siap memodernisasi undang-undang penyiaran. Facebook pun mendukung langkah Pemerintah Kanada untuk menghadirkan konten yang beragam.

Tindakan yang sama diambil oleh Pemerintah Australia. Pemerintahan Negeri Kanguru itu meminta Netflix dan YouTube untuk menayangkan konten lokal dan meminta mereka bergabung dengan televisi bebas bayar.

Apa yang dilakukan Pemerintah Australia ini demi menjamin keadilan dalam bisnis televisi online dan tradisional.

"Layanan televisi berjaringan harus memenuhi kewajiban untuk menayangkan konten Australia," kata Menteri Komunikasi Australia Paul Fletcher, dilansir The New Daily.

Selama ini, YouTube dan Netflix tidak memiliki kewajiban seperti itu. Padahal, keduanya memiliki pasar besar di Australia. "Kami memberlakukan harmonisasi sesuai dengan prinsip yang kami terima," kata Fletcher.

Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia juga suah mengatur layanan internet.

Singapura dengan tegas menerapkan pajak bagi pelanggan televisi berplatform daring, terutama Netflix. Pemerintahan Negeri Singa itu juga tegas dalam melakukan aksi sensor.

Bahkan, Netflix telah mencabut sembilan judul tayangan yang ternyata separuhnya diminta Pemerintah Singapura.

Malaysia juga sedang mempertimbangkan aturan hukum untuk mengatur hal tersebut bagi televisi online. CEO National Film Develiopment Corporation Malaysia (FINAS) Ahmad Idham Ahmad Nadzri mengungkapkan, pengawasan konten itu juga berlaku untuk Netflix yang sama seperti televisi lokal.

"Perkembangan otak anak sangat berisiko jika kita hanya mengontrol konten platform televisi lokal, sedangkan mereka bebas mengakses program internasional," katanya dilansir Free Malaysia Today.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tesla Model 3 Dipakai...
Tesla Model 3 Dipakai dalam Adegan Kiamat di Netflix, Ini Reaksi Elon Musk
Georgina Rodriguez,...
Georgina Rodriguez, Pacar Cristiano Ronaldo Dihujat karena Sabuk Pengaman
Netflix Buat Serial...
Netflix Buat Serial Dokumentasi Tim Balap Michael Jordan
KPI Tegaskan Rencana...
KPI Tegaskan Rencana Ubah Aturan UU Penyiaran Sudah Lama Berjalan
Drama Korea Weak Hero...
Drama Korea Weak Hero Class 1 2022 Jadi Viral, Posisi Pertama di Netflix
Meghan Markle Bakal...
Meghan Markle Bakal Tertawa Paling Akhir, Siapkan Podcast usai Acara Masaknya Penuh Kritik
Motif Tersembunyi Victoria...
Motif Tersembunyi Victoria Beckham di Film Dokumenter Netflix
Rekomendasi
Ini Tuntutan Masa Demonstran...
Ini Tuntutan Masa Demonstran Amerika, Banyak Kebijakan Partai Republik Diprotes
Inflasi Ramadan Tembus...
Inflasi Ramadan Tembus 1,65%, Dipicu Kenaikan Tarif Listrik dan Bumbu Dapur
Ketegasan Nova Arianto:...
Ketegasan Nova Arianto: Pemain Timnas U-17 Ketahuan Main Medsos Keluar, Saya Enggak Peduli Bos!
Pramono Anung Ungkap...
Pramono Anung Ungkap 2,37 Persen ASN Jakarta Tidak Masuk di Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran
Iran Cemas Gara-gara...
Iran Cemas Gara-gara Medianya Serukan Pembunuhan Donald Trump
Program Balik Kerja...
Program Balik Kerja Bareng, BPKH Berangkatkan Ribuan Pemudik Kembali ke Perantauan
Berita Terkini
Audi Ancam Keluar dari...
Audi Ancam Keluar dari AS Jika Kebijakan Tarif Impor Tidak Dihentikan
31 menit yang lalu
Toyota GR Corolla untuk...
Toyota GR Corolla untuk Pasar AS Disiapkan, Ini Bocorannya
1 jam yang lalu
Jaguar Land Rover Umumkan...
Jaguar Land Rover Umumkan Berhenti Jualan Mobil di AS
2 jam yang lalu
X440 Bukti Harley Davidson...
X440 Bukti Harley Davidson Murah Jika Diproduksi di Luar AS
5 jam yang lalu
Zenvo Luncurkan Mesin...
Zenvo Luncurkan Mesin V12 Terkuat di Dunia, Segini Tenaganya
7 jam yang lalu
Gara-gara Tarif Impor...
Gara-gara Tarif Impor AS, Harley Davidson Bisa seperti Suzuki
15 jam yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved