Menjajal Fitur Adaptive Cruise Control dan ADAS Mitsubishi Xforce
loading...
A
A
A
Lalu, Forward Collision Mitigation bisa mengaktifkan rem secara mandiri jika sistem mendeteksi keterlambatan dalam menekan pedal rem yang berpotensi menyebabkan kecelakaan dengan kendaraan di depan.
Keunggulan dari Adaptive Cruise Control kepunyaan Mitsubishi XForce Ultimate Diamond Sense ialah kemampuan untuk tetap aktif selama tiga detik ketika mobil berhenti. Jadi, pengemudi tidak perlu repot-repot mengaktifkannya lagi dalam kondisi stop and go.
Fitur serupa milik para kompetitor diklaim tidak punya daya aktif selama itu dalam kondisi stop and go.
Kalau berhenti lebih dari tiga detik, pengemudi tinggal memencet tombol ‘Resume’ di bagian kanan setir sekali, dan Adaptive Cruise Control itu akan menyala lagi.
Akselerasi, deselerasi, pengereman otomatis Adaptive Cruise Control milik Mitsubishi XForce Ultimate Diamond Sense terasa sangat halus, bahkan ketika ada mobil yang tiba-tiba menyalip di depan.
Mitsubishi mengklaim kalau Adaptive Cruise Control milik XForce memang yang paling halus ketimbang para pesaing satu segmen.
Blind Spot Warning berguna untuk mendeteksi adanya obyek di titik buta kendaraan, sehingga meminimalisir insiden kecelakaan ketika ingin belok, berpindah jalur, atau membuka pintu kendaraan. Indikatornya adalah lampu segitiga di pojok kaca spion kiri-kanan.
Blind Spot Warning dari Mitsubishi XForce Ultimate Diamond Sense tidak mengeluarkan bunyi terlampau besar. Jadi, fitur ini bisa diaktifkan terus tanpa menganggu kenyamanan pengemudi dan penumpang.
Rear Cross Traffic Alert yang dibenamkan di Mitsubishi XForce Ultimate Diamond Sense akan memberikan notifikasi setiap ada obyek yang melintas di belakang kendaraan. Jika misalnya ada enam obyek yang lewat, notifikasinya pun akan muncul enam kali.
Ini sangat berguna saat pengemudi ingin memundurkan mobil, agar tak terjadi tabrakan di sektor buritan.
Keunggulan dari Adaptive Cruise Control kepunyaan Mitsubishi XForce Ultimate Diamond Sense ialah kemampuan untuk tetap aktif selama tiga detik ketika mobil berhenti. Jadi, pengemudi tidak perlu repot-repot mengaktifkannya lagi dalam kondisi stop and go.
Fitur serupa milik para kompetitor diklaim tidak punya daya aktif selama itu dalam kondisi stop and go.
Kalau berhenti lebih dari tiga detik, pengemudi tinggal memencet tombol ‘Resume’ di bagian kanan setir sekali, dan Adaptive Cruise Control itu akan menyala lagi.
Akselerasi, deselerasi, pengereman otomatis Adaptive Cruise Control milik Mitsubishi XForce Ultimate Diamond Sense terasa sangat halus, bahkan ketika ada mobil yang tiba-tiba menyalip di depan.
Mitsubishi mengklaim kalau Adaptive Cruise Control milik XForce memang yang paling halus ketimbang para pesaing satu segmen.
Blind Spot Warning berguna untuk mendeteksi adanya obyek di titik buta kendaraan, sehingga meminimalisir insiden kecelakaan ketika ingin belok, berpindah jalur, atau membuka pintu kendaraan. Indikatornya adalah lampu segitiga di pojok kaca spion kiri-kanan.
Blind Spot Warning dari Mitsubishi XForce Ultimate Diamond Sense tidak mengeluarkan bunyi terlampau besar. Jadi, fitur ini bisa diaktifkan terus tanpa menganggu kenyamanan pengemudi dan penumpang.
Rear Cross Traffic Alert yang dibenamkan di Mitsubishi XForce Ultimate Diamond Sense akan memberikan notifikasi setiap ada obyek yang melintas di belakang kendaraan. Jika misalnya ada enam obyek yang lewat, notifikasinya pun akan muncul enam kali.
Ini sangat berguna saat pengemudi ingin memundurkan mobil, agar tak terjadi tabrakan di sektor buritan.