Baterai Litium-Sulfur Stellantis 50% Lebih Cepat Isi Daya
loading...
A
A
A
LONDON - Stellantis saat ini sedang membuat langkah besar dalam pengembangan baterai lithium-sulfur (Li-S), yang berpotensi mengurangi biaya hingga 50%, mempercepat kecepatan pengisian hingga 50%, dan mengurangi berat secara signifikan.
BACA JUGA - Baterai Ponsel Sekarat dalam Kondisi Darurat? Begini Cara Dapatkan Daya Baterai Ekstra
Jika berhasil dikomersialkan pada tahun 2030, teknologi ini dapat sepenuhnya mengubah lanskap kendaraan listrik.
Mengapa Litium-Sulfur Dapat Mengubah Industri Kendaraan Listrik?
Stellantis mengembangkan baterai Li-S bekerja sama dengan Zeta Energy, sebuah perusahaan yang berbasis di Texas yang telah mempelajari teknologi ini sejak tahun 2014.
Keunggulan utama baterai ini terletak pada kepadatan energi gravimetriknya—jumlah energi yang disimpan per satuan berat baterai. baterai. Artinya, baterainya lebih ringan tetapi tetap mampu menyimpan energi dalam jumlah besar, membuatnya lebih efisien untuk kendaraan listrik generasi baru.
Perbandingan dengan Baterai EV yang Ada
Sebagian besar kendaraan listrik saat ini menggunakan baterai lithium-ion, dengan dua jenis utama:
Nikel-Mangan-Kobalt (NMC) – Kepadatan energi tinggi, tetapi menggunakan material yang mahal dan tidak ramah lingkungan.
Lithium-Iron-Phosphate (LFP) – Lebih aman, tahan lama, dan biaya lebih rendah, tetapi memiliki kepadatan energi lebih rendah.
BACA JUGA - Baterai Ponsel Sekarat dalam Kondisi Darurat? Begini Cara Dapatkan Daya Baterai Ekstra
Jika berhasil dikomersialkan pada tahun 2030, teknologi ini dapat sepenuhnya mengubah lanskap kendaraan listrik.
Mengapa Litium-Sulfur Dapat Mengubah Industri Kendaraan Listrik?
Stellantis mengembangkan baterai Li-S bekerja sama dengan Zeta Energy, sebuah perusahaan yang berbasis di Texas yang telah mempelajari teknologi ini sejak tahun 2014.
Keunggulan utama baterai ini terletak pada kepadatan energi gravimetriknya—jumlah energi yang disimpan per satuan berat baterai. baterai. Artinya, baterainya lebih ringan tetapi tetap mampu menyimpan energi dalam jumlah besar, membuatnya lebih efisien untuk kendaraan listrik generasi baru.
Perbandingan dengan Baterai EV yang Ada
Sebagian besar kendaraan listrik saat ini menggunakan baterai lithium-ion, dengan dua jenis utama:
Nikel-Mangan-Kobalt (NMC) – Kepadatan energi tinggi, tetapi menggunakan material yang mahal dan tidak ramah lingkungan.
Lithium-Iron-Phosphate (LFP) – Lebih aman, tahan lama, dan biaya lebih rendah, tetapi memiliki kepadatan energi lebih rendah.
(wbs)